kabut asmara
duhai asmaraku,
julang gunung berselimut gelombang kabut
rindu pagi suara merdu kicau burung bersambut
butiran air hujan bagai jutaan mutiara di ujung rumput
cahaya pagi menerobos derai hujan jadi selimut
duhai kasihku,
gemuruh rindu menggulung bagai rumpun bambu
dibening pagi désir asmara mengalir bercumbu
dibalik jendela ada saksi cinta dalam kelambu
buncahan lahar kasih membanjiri jiwa nan merindu
duhai cintaku,
hatiku bening sebening matamu
jiwaku jernih sejernih paras wajahmu
pikiranku bersih sebersih kulit langsatmu
imajiku mengembara bersama cintamu
duhai tuhanku,
engkau berkata lantang "jangan menduakan cintaku"
tidak bermaksud menduakan cintaku padamu, tuhan
cintaku tetap tak berpaling darimu dalam wujudnya
cintaku menyatu dalam amanat anugerah darimu, tuhan
by cm. hizboel wathony
akmaliah, 10 desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar