PANORAMA RUHANIAH
Secercah Nur Ilahie CMH. Ibrahim
Ilahi … !
Kudengar sayup mengalun
Irama hati senandung panorama nur ilahi
mengalun dilembah jiwa nestapa
Engkau paksa aku menyanyi
Rabu, 13 Mei 2009
JIWA RESAH HATI GUNDAH
JIWA RESAH HATI GUNDAH
Cmh. Ibrahim
Ya Allah
Hakulyakinku disetiap waad Mu
merangkai kata tanya tentang janji Mu
untaian bunga gelak tanya jiwa meliuk resah
walau tak terlintas kata hati gundah
berirama kalimat imla pada Mu
Cmh. Ibrahim
Ya Allah
Hakulyakinku disetiap waad Mu
merangkai kata tanya tentang janji Mu
untaian bunga gelak tanya jiwa meliuk resah
walau tak terlintas kata hati gundah
berirama kalimat imla pada Mu
ANTA AY ANA
ANTA AY ANA
Oleh CMH Ibrahim
Anta ay ana
yang hidup di mana
apa taman fatamorgana
kehidupan nan fana
jiwa gundah gulana
hati resah merana
tak tentu arah kemana
Oleh CMH Ibrahim
Anta ay ana
yang hidup di mana
apa taman fatamorgana
kehidupan nan fana
jiwa gundah gulana
hati resah merana
tak tentu arah kemana
DIRIKU ARKU
DIRIKU ARKU
Oleh CMH Ibrahim
Hai Tuhanku
langkahku kaku
jiwaku beku
merana daku
melihat diriku
berwujud arku
hatiku
Oleh CMH Ibrahim
Hai Tuhanku
langkahku kaku
jiwaku beku
merana daku
melihat diriku
berwujud arku
hatiku
TUAN APA TUHAN
TUAN APA TUHAN
Oleh Cmh. Ibrahim
Hai tuan
yang menjadi tuhan
kau suruh aku dakwah
setelah aku berkiprah
kau sebut diriku latah
Oleh Cmh. Ibrahim
Hai tuan
yang menjadi tuhan
kau suruh aku dakwah
setelah aku berkiprah
kau sebut diriku latah
KUPENUHI PANGGILAN ILAHI
KUPENUHI PANGGILAN ILAHI
Oleh CMH Ibrahim
Panggilan takbir azan mendorong semangatku
perintah shalat menggairahkan niatku
janji syurga tampak pada pengorbananku
sangsi sebagai gairah sembahku
iman menyinari hati dan akalku
islam menggapai jiwa ragaku
Engkau mengajakku
Demi Engkau
Oleh CMH Ibrahim
Panggilan takbir azan mendorong semangatku
perintah shalat menggairahkan niatku
janji syurga tampak pada pengorbananku
sangsi sebagai gairah sembahku
iman menyinari hati dan akalku
islam menggapai jiwa ragaku
Engkau mengajakku
Demi Engkau
HIDUPKU KENYATAANMU
HIDUPKU KENYATAANMU
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi!
Aku duduk bersimpuh dihadapan Mu
hanya tuk memohon ridho Mu
tegakah Engkau membiarkan aku
terlunta-lunta dipermadani Ghodhob
berselimut Ghibah sipapa berduka
malam bertambah kelam
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi!
Aku duduk bersimpuh dihadapan Mu
hanya tuk memohon ridho Mu
tegakah Engkau membiarkan aku
terlunta-lunta dipermadani Ghodhob
berselimut Ghibah sipapa berduka
malam bertambah kelam
GELAK TANYA JIWA
GELAK TANYA JIWA
Oleh Cmh.Ibrahim
Ilahi
Saya yakin bahkan haqqul yakin terhadap setiap janji-Mu. Bila kubertanya tentang janji-janji-Mu janganlah Engkau murka karena kelancanganku. Sesungguhnya tidaklah aku hendak mendikte hak-Mu yang mutlak. Tetapi hanya sekedar mempertanyakan skenario manusia, agar menambah keyakinanku yang bersemayam di rumah-Mu.
Ilahi
Engkau berjanji akan menciptakan khalifah di muka bumi, kemudian Engkau buktikan janji-Mu itu, tetapi mengapa penciptaan Adam sebagai manusia pertama penyandang khalifah fiil ardh menyusul kejadian Hawa sebagai pasangannya, Engkau tempatkan di Jannah Mu…?
Engkau keluarkan Adam dan Hawa karena murka-Mu kepadanya.
Engkau turunkan Adam dan Hawa sebab terusir dari Jannah-Mu.
Engkau campakkan Adam dan Hawa seiring noda salah di syurga-Mu.
Engkau buang Adam dan Hawa ke bumi seirama pelanggaran larangan-Mu
Ilahi
Apakah Adam dan Hawa adalah khalifah fiil ardh yang Engkau janjikan…?
Ataukah setiap yang bersalah di Jannah-Mu Engkau campakkan ke bumi…?
Ataukah planet bumi Engkau ciptakan sebagai tempat pembuangan yang bersalah…?
Ataukah pembuktian skenario yang Engkau tulis dalam rahasia-Mu…?
Ataukah sekedar pernyataan sandiwara hidup dan kehidupan yang Engkau ciptakan?
Ataukah hu hu hu hu hu hu hu
Ataukah huwa huwa huwa huwa huwa huwa huwa
Ataukah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah
Allah
Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah
Ataukah kelu kalam ucap tersayat melihat yang hayat di jagat raya!
Shafar 1397
Revisi: Ramadhan 1410
Oleh Cmh.Ibrahim
Ilahi
Saya yakin bahkan haqqul yakin terhadap setiap janji-Mu. Bila kubertanya tentang janji-janji-Mu janganlah Engkau murka karena kelancanganku. Sesungguhnya tidaklah aku hendak mendikte hak-Mu yang mutlak. Tetapi hanya sekedar mempertanyakan skenario manusia, agar menambah keyakinanku yang bersemayam di rumah-Mu.
Ilahi
Engkau berjanji akan menciptakan khalifah di muka bumi, kemudian Engkau buktikan janji-Mu itu, tetapi mengapa penciptaan Adam sebagai manusia pertama penyandang khalifah fiil ardh menyusul kejadian Hawa sebagai pasangannya, Engkau tempatkan di Jannah Mu…?
Engkau keluarkan Adam dan Hawa karena murka-Mu kepadanya.
Engkau turunkan Adam dan Hawa sebab terusir dari Jannah-Mu.
Engkau campakkan Adam dan Hawa seiring noda salah di syurga-Mu.
Engkau buang Adam dan Hawa ke bumi seirama pelanggaran larangan-Mu
Ilahi
Apakah Adam dan Hawa adalah khalifah fiil ardh yang Engkau janjikan…?
Ataukah setiap yang bersalah di Jannah-Mu Engkau campakkan ke bumi…?
Ataukah planet bumi Engkau ciptakan sebagai tempat pembuangan yang bersalah…?
Ataukah pembuktian skenario yang Engkau tulis dalam rahasia-Mu…?
Ataukah sekedar pernyataan sandiwara hidup dan kehidupan yang Engkau ciptakan?
Ataukah hu hu hu hu hu hu hu
Ataukah huwa huwa huwa huwa huwa huwa huwa
Ataukah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah
Allah
Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah Allah
Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah
Ataukah kelu kalam ucap tersayat melihat yang hayat di jagat raya!
Shafar 1397
Revisi: Ramadhan 1410
DERITA HIDUP
DERITA HIDUP
Oleh CMH Ibrahim
Kendati dunia tetap berputar
gayung tetap bergayut walau hanyut
rantai melingkar di leher jiwa egois
tetap bersenandung kericuhan angan khayal
Ilahi !
aku datang menggapai cinta Mu
aku rindu belaian kasih Mu
aku hanyut dirundung janji Mu
aku mesra dengan belaian Mu
aku tentram dengan gemulai irama Mu
Ilahi !
Mengapa Kau letakkan duka nestapa di jiwaku
melanda bidadari nan berhati jelita
kaki gontai melangkah terjerat rantai derita
tak tentu arah cerita
kehidupan tercurah pada siapa
jemari merangkai bunga kasih
semerbak aroma ilmu agama
irama syari’at senandung ubudiah
mengalun syair tauhid di atas rakit
menyayat hati penawar sakit
Ilahi !
Sungguh kau pandai bersandiwara
aku tertipu dengan permainan Mu
di atas permadani kubercumbu dengan Mu
merana daku langkah kakiku kaku
rindu hati bertemu membuat serba jemu
Ilahi !
Kau kirim padaku yang berjiwa beku
Kau suruh aku untuk berlaku lugu
kutuang ilmu tauhid jiwanya tersipu malu
menangajak daku melintas jalan nan berliku
tak sadar diri membuat lampu ditiup sang empu
gayung mendayung bahtera hidup
sekejap lintas terhempas menjadi ampas
melanda jiwa
rakit terjepit
sakit melilit
perih teriris oleh egois
ilham-ilham diplomat iblis
tersenyum manis
di hati sinis
membuatku menangis
seiring hujan gerimis
Jakarta, 29 Oktober 1990 M
10 R- Akhir 1411 H
Oleh CMH Ibrahim
Kendati dunia tetap berputar
gayung tetap bergayut walau hanyut
rantai melingkar di leher jiwa egois
tetap bersenandung kericuhan angan khayal
Ilahi !
aku datang menggapai cinta Mu
aku rindu belaian kasih Mu
aku hanyut dirundung janji Mu
aku mesra dengan belaian Mu
aku tentram dengan gemulai irama Mu
Ilahi !
Mengapa Kau letakkan duka nestapa di jiwaku
melanda bidadari nan berhati jelita
kaki gontai melangkah terjerat rantai derita
tak tentu arah cerita
kehidupan tercurah pada siapa
jemari merangkai bunga kasih
semerbak aroma ilmu agama
irama syari’at senandung ubudiah
mengalun syair tauhid di atas rakit
menyayat hati penawar sakit
Ilahi !
Sungguh kau pandai bersandiwara
aku tertipu dengan permainan Mu
di atas permadani kubercumbu dengan Mu
merana daku langkah kakiku kaku
rindu hati bertemu membuat serba jemu
Ilahi !
Kau kirim padaku yang berjiwa beku
Kau suruh aku untuk berlaku lugu
kutuang ilmu tauhid jiwanya tersipu malu
menangajak daku melintas jalan nan berliku
tak sadar diri membuat lampu ditiup sang empu
gayung mendayung bahtera hidup
sekejap lintas terhempas menjadi ampas
melanda jiwa
rakit terjepit
sakit melilit
perih teriris oleh egois
ilham-ilham diplomat iblis
tersenyum manis
di hati sinis
membuatku menangis
seiring hujan gerimis
Jakarta, 29 Oktober 1990 M
10 R- Akhir 1411 H
GEMURUH JIWA
Gemuruh Jiwa
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !
Kalam muslihat tenggelam
dalam gaung cerita alam
suara munajat ilam-ilam
menyelusup di gelap malam
liuk gemulai untuk siapa
ria ceriah ada dimana
indah senada alun irama
cantik jelita bermahkota tahta
Ilahi !
nestapa jiwa
terjerat
tersayat
menggeliat
di liang lahat
ranjau derita
rantai cerita
rantau merana
rayuan munajat
menggayut buah delima
deras arus air
proses membuih
Ilahi !
Gelimang mayat berserak
membahana kalam pengumpat
membuat jiwa bak ketupat
seutas janur melilit mengikat
hati ingin lepas dari terjerat
kendala membuka tabir gairah cinta
tak satupun mampu menjegal kehendakNya
Satu dua tiga kasih mesra hanya wujud Nya
di setiap permili tak terhingga tampak elokNya
membuat aku bak anai-anai mengunungi nyala api
hingga tak terasa terbakar diri dalam api berkobar
lenyap wujud menyatu dalam satu esa wujud api
tak mampu bercerita pada siapa yang merasa ada
8 Rabiulawal 1411
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !
Kalam muslihat tenggelam
dalam gaung cerita alam
suara munajat ilam-ilam
menyelusup di gelap malam
liuk gemulai untuk siapa
ria ceriah ada dimana
indah senada alun irama
cantik jelita bermahkota tahta
Ilahi !
nestapa jiwa
terjerat
tersayat
menggeliat
di liang lahat
ranjau derita
rantai cerita
rantau merana
rayuan munajat
menggayut buah delima
deras arus air
proses membuih
Ilahi !
Gelimang mayat berserak
membahana kalam pengumpat
membuat jiwa bak ketupat
seutas janur melilit mengikat
hati ingin lepas dari terjerat
kendala membuka tabir gairah cinta
tak satupun mampu menjegal kehendakNya
Satu dua tiga kasih mesra hanya wujud Nya
di setiap permili tak terhingga tampak elokNya
membuat aku bak anai-anai mengunungi nyala api
hingga tak terasa terbakar diri dalam api berkobar
lenyap wujud menyatu dalam satu esa wujud api
tak mampu bercerita pada siapa yang merasa ada
8 Rabiulawal 1411
KELUH KESAH JIWA
KELUH KESAH JIWA
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !
Sampai dimanakah Engkau
akan mempermainkan diriku
Sungguhpun aku sudah jemu
menjadi hamba pedamba
yang tak tentu didamba
dalam rimba buana adu-domba
Ilahi!
Kering sudah air menglir
penyejuk derita jiwa
berhambur bunga kasih
semerbak aroma delima
dikejauhan malam
rindu yang disapa
tak pernah ada
membuat gundah
merana nestapa
derita hati
melangkah
tak tentu arah kemana
lambai angan khayal
nun jauh di seberang sana
menanti tuk bercumbu
di permadani jiwa
berselimut hati
melilit ruh sejati
Ilahi!
Diriku bak mayat
melihat wujud Mu
Rohku terjerat
melihat sifat Mu
Hatiku tersayat
melihat asma Mu
Jiwaku menggeliat
melihat af’al Mu
aku tak sanggup menyapa Mu
bertemu zat dalam makna ahad
22 Jumadilawal 1411
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !
Sampai dimanakah Engkau
akan mempermainkan diriku
Sungguhpun aku sudah jemu
menjadi hamba pedamba
yang tak tentu didamba
dalam rimba buana adu-domba
Ilahi!
Kering sudah air menglir
penyejuk derita jiwa
berhambur bunga kasih
semerbak aroma delima
dikejauhan malam
rindu yang disapa
tak pernah ada
membuat gundah
merana nestapa
derita hati
melangkah
tak tentu arah kemana
lambai angan khayal
nun jauh di seberang sana
menanti tuk bercumbu
di permadani jiwa
berselimut hati
melilit ruh sejati
Ilahi!
Diriku bak mayat
melihat wujud Mu
Rohku terjerat
melihat sifat Mu
Hatiku tersayat
melihat asma Mu
Jiwaku menggeliat
melihat af’al Mu
aku tak sanggup menyapa Mu
bertemu zat dalam makna ahad
22 Jumadilawal 1411
RAHMATILAH DAKU
RAHMATILAH DAKU
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !
Engkaulah Zat yang mencipta semua makhluk
Engkaulah Zat yang menerbitkan semua gerak
Engkaulah Zat yang mengukir nama diatas nama
Engkaulah Zat yang menghiasi sifat beraneka sifat
Engkaulah Zat yang meliputi wujud yang maujud
Engkaulah Zat yang membuat tirai zat yang berhijab wujud
Engkaulah Zat yang tak berwujud zat berzat di atas zam menzat
Ilahi !
Tirai-tirai Mu menggelap gulitakan daku
Tirai-tirai Mu membingungkan daku
Tirai-tirai Mu memperdayakan daku
Tirai-tirai Mu mempermainkan daku
Tirai-tirai Mu menghanyutkan daku
Tirai-tirai Mu mengagumkan daku
Tirai-tirai Mu misteri rahasia diriku bagi Mu
Ilahi !
Dimanakah Engkau meletakkan kendaraan Rahmat-Mu
pinjamkan kepadaku walau sekejab sekalipun
jika engkau tak memperkenankan keinginanku
kini aku memohon serta meminta pada-Mu
agar memberikan inventaris hamba-Mu
satu kendaraan dari Rahmat-Mu
yang dengannya aku pawai
menuju taman Maghfirah-Mu
Ilahi !
Benarkah bumi ini tempat
pembuangan hamba-hamba-Mu
yang berdosa kepada Engkau
Kau campakkan
Adam
Hawa
dan Iblis
dari syurga-Mu
jatuh terpelanting
di planet bumi yang ricuh
setiap jengkal bumi selalu dikotori
tangan-tangan manusia yang berNafsu Lawwamah.
Ilahi !
Engkau-lah yang telah menciptakan
Iblis dan setan
yang menjadi musuh hamba-hamba-Mu
dari jenis manusia dan jin
sungguh aku tidak mampu
untuk mengadakan perlawanan dengannya
aku tidak kuasa tuk menghindar
dari tipu dayanya
yang sangat licik dan picik
hanya Engkau-lah yang mampu menunggang langgangkan
musuh-musuh hamba-Mu
Ilahi !
Rasaku tak pernah mohon menjadi hamba
penghuni planet bumi
tempat buangan Bapakku dan penjara bagiku
sungguhpun pintu taubat
terbuka tuk setiap hamba-Mu
namun bagaimana aku mampu
menuju ke taman Maghfirah-Mu
sedang di sisi lain
Engkau tidak memberikan kekuatan untukku.
Ilahi !
Sungguh aku tak kuasa meraih syurga-Mu
dengan kemegahan amal Ibadahku
akupun tak kuasa menahan siksaan api neraka-Mu
yang menyala-nyala masuk ke dalam lubuk hatiku
Ilahi !!
Kini aku berlindung dengan Engkau
dari kejahatan yang Engkau ciptakan
hanya kepada Engkau
aku mengharap pertolongan
jika Engkau tidak menolongku
kepada siapa aku harus minta pertolongan ?
Jakarta, 09 Dzulhijjah 1408
Revisi: 17 Rabiulawal 1410
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !
Engkaulah Zat yang mencipta semua makhluk
Engkaulah Zat yang menerbitkan semua gerak
Engkaulah Zat yang mengukir nama diatas nama
Engkaulah Zat yang menghiasi sifat beraneka sifat
Engkaulah Zat yang meliputi wujud yang maujud
Engkaulah Zat yang membuat tirai zat yang berhijab wujud
Engkaulah Zat yang tak berwujud zat berzat di atas zam menzat
Ilahi !
Tirai-tirai Mu menggelap gulitakan daku
Tirai-tirai Mu membingungkan daku
Tirai-tirai Mu memperdayakan daku
Tirai-tirai Mu mempermainkan daku
Tirai-tirai Mu menghanyutkan daku
Tirai-tirai Mu mengagumkan daku
Tirai-tirai Mu misteri rahasia diriku bagi Mu
Ilahi !
Dimanakah Engkau meletakkan kendaraan Rahmat-Mu
pinjamkan kepadaku walau sekejab sekalipun
jika engkau tak memperkenankan keinginanku
kini aku memohon serta meminta pada-Mu
agar memberikan inventaris hamba-Mu
satu kendaraan dari Rahmat-Mu
yang dengannya aku pawai
menuju taman Maghfirah-Mu
Ilahi !
Benarkah bumi ini tempat
pembuangan hamba-hamba-Mu
yang berdosa kepada Engkau
Kau campakkan
Adam
Hawa
dan Iblis
dari syurga-Mu
jatuh terpelanting
di planet bumi yang ricuh
setiap jengkal bumi selalu dikotori
tangan-tangan manusia yang berNafsu Lawwamah.
Ilahi !
Engkau-lah yang telah menciptakan
Iblis dan setan
yang menjadi musuh hamba-hamba-Mu
dari jenis manusia dan jin
sungguh aku tidak mampu
untuk mengadakan perlawanan dengannya
aku tidak kuasa tuk menghindar
dari tipu dayanya
yang sangat licik dan picik
hanya Engkau-lah yang mampu menunggang langgangkan
musuh-musuh hamba-Mu
Ilahi !
Rasaku tak pernah mohon menjadi hamba
penghuni planet bumi
tempat buangan Bapakku dan penjara bagiku
sungguhpun pintu taubat
terbuka tuk setiap hamba-Mu
namun bagaimana aku mampu
menuju ke taman Maghfirah-Mu
sedang di sisi lain
Engkau tidak memberikan kekuatan untukku.
Ilahi !
Sungguh aku tak kuasa meraih syurga-Mu
dengan kemegahan amal Ibadahku
akupun tak kuasa menahan siksaan api neraka-Mu
yang menyala-nyala masuk ke dalam lubuk hatiku
Ilahi !!
Kini aku berlindung dengan Engkau
dari kejahatan yang Engkau ciptakan
hanya kepada Engkau
aku mengharap pertolongan
jika Engkau tidak menolongku
kepada siapa aku harus minta pertolongan ?
Jakarta, 09 Dzulhijjah 1408
Revisi: 17 Rabiulawal 1410
GELORA HIDUP DALAM SERIBU KASIH SAYANG
Ku tatap rembulan
Ku tak kuat terpa terik matahari
Ku pandang lautan nan tak bertepi
Ku tak tahan hempasan gelombang ombak
Ku lihat panorama permai
Ku tak bisa mendaki gunung
Disaat kubergelora denganmu
Dimana kumemeluk dirimu
Entah siapa yang ada dalam tidak
Entah bagaimana tidak tapi ada
Harus kemana kucari kelembutan jiwa nan abadi
Rinduku pada kelembutan dan kesejukan
Jiwaku terasa gersang dan gelisah tanpa dirimu sayang
Hanya ada padamu harapanku
Kan kuserahkan hanya untukmu seorang
Semua yang ada padaku adalah milikmu
Mari kita raih cita-cita suci yang menjadi impian
Doaku, pertemukan diriku denganmu
Dalam nuansa keabadian lahir batin
Rasanya sudah lama tak jumpa
Walau baru kemaren bertemu
Rindu hati padanya
Duhai kasihku
Duhai sayangku
Cintaku hanya padamu
Tiap hari kukenang
Tiap malam terbayang
Jiwaku terbang melayang
Terbawa rabung bidadari kahyangan
Duhai kasihku
Duhai sayangku
Merintih hatiku pagi dan petang
Ilahi,
Engkau menyeru kepadaku seraya katanya
hai insan, janganlah engkau mengeluh
hai insan janganlah engkau merintih
Jawabku Ya Ilahi,
Bukan aku mengeluh dan juga merintih
Tak ada salahnya bukan…?
Jika diriku ini mengenang dirinya seorang.
Oh…kehampaan jiwaku
Pikirku melayang ingat dirimu sayang
Duh kekasihku
Aku tak dapat melupakan dirimu walau sekejap
Bilakah engkau datang sayang
Tak mengapa hanya ada dalam bayangan
Sayang, tidakkah engkau rasakan betapa lara sukmaku
Hidupku merana, tersiksa dalam belaian asmara
Sayang, aku tak kuat lagi menanggung beban ini
Aku tak tahan menerima derita ini
Terlebih kurasakan disaat lepas senja
Remang kegelapan melingkari jiwaku
Dingin merebak menutupi tubuhku
Duh sayang, cinta terkadang terbang
Membawa rindu nan menderu
Bak suara langkah serdadu
Sayang, kuingin menemuimu
Tuk bercerita
Bercanda
Bercumbu
Melepas rindu
Yang dipandu
Terpadu.
Sayang,
Engkau telah datang
Melunasi hutang
Asmara di ladang
Masuk gudang
Alangkah nikmatnya
Dunia yang kita rasakan
Seraya ada dalam alam syurga
Keindahan bercumbu kasih mesra
Kuraih dirimu dalam pelukan
Kau balas dengan cium kasihmu
Kau beri salam seribu cinta kasih nan abadi
Kubalas alunan cium mesra sejuta kasih sayang
Kasih,
Engkau telah manyatu
Dalam kenyataan yang tidak
Engkau mendua
Dalam satu kerinduan
Engkau memberi yang tidak
Engkau meminta yang tak ada
Engkau bergayut pada tepi cita asa
Engkau merajuk dipersimpangan kasih sayang
Engkau merana dalam buaian cinta
Engkau tersiksa dibara asmara
Sayang,
Tak ada kata dan cita yang tapat tuk kita
Kecuali pasrah dan menyerah pada kehendak ilahi
Kita sepakat untuk tidak saling melukai
Kita sepakat untuk saling menghormati
Kita sepakat untuk saling menjaga
Kita sepakat untuk saling berbagi rasa dalam suka dan duka
Akhirnya,
Kita sepakat tuk bertemu kelak di syurga
Tanpa dunia yang tak bersahabat
Hanya menunggu ridho Ilahi.
Jakarta, Juni - Agustus 1999
Ku tak kuat terpa terik matahari
Ku pandang lautan nan tak bertepi
Ku tak tahan hempasan gelombang ombak
Ku lihat panorama permai
Ku tak bisa mendaki gunung
Disaat kubergelora denganmu
Dimana kumemeluk dirimu
Entah siapa yang ada dalam tidak
Entah bagaimana tidak tapi ada
Harus kemana kucari kelembutan jiwa nan abadi
Rinduku pada kelembutan dan kesejukan
Jiwaku terasa gersang dan gelisah tanpa dirimu sayang
Hanya ada padamu harapanku
Kan kuserahkan hanya untukmu seorang
Semua yang ada padaku adalah milikmu
Mari kita raih cita-cita suci yang menjadi impian
Doaku, pertemukan diriku denganmu
Dalam nuansa keabadian lahir batin
Rasanya sudah lama tak jumpa
Walau baru kemaren bertemu
Rindu hati padanya
Duhai kasihku
Duhai sayangku
Cintaku hanya padamu
Tiap hari kukenang
Tiap malam terbayang
Jiwaku terbang melayang
Terbawa rabung bidadari kahyangan
Duhai kasihku
Duhai sayangku
Merintih hatiku pagi dan petang
Ilahi,
Engkau menyeru kepadaku seraya katanya
hai insan, janganlah engkau mengeluh
hai insan janganlah engkau merintih
Jawabku Ya Ilahi,
Bukan aku mengeluh dan juga merintih
Tak ada salahnya bukan…?
Jika diriku ini mengenang dirinya seorang.
Oh…kehampaan jiwaku
Pikirku melayang ingat dirimu sayang
Duh kekasihku
Aku tak dapat melupakan dirimu walau sekejap
Bilakah engkau datang sayang
Tak mengapa hanya ada dalam bayangan
Sayang, tidakkah engkau rasakan betapa lara sukmaku
Hidupku merana, tersiksa dalam belaian asmara
Sayang, aku tak kuat lagi menanggung beban ini
Aku tak tahan menerima derita ini
Terlebih kurasakan disaat lepas senja
Remang kegelapan melingkari jiwaku
Dingin merebak menutupi tubuhku
Duh sayang, cinta terkadang terbang
Membawa rindu nan menderu
Bak suara langkah serdadu
Sayang, kuingin menemuimu
Tuk bercerita
Bercanda
Bercumbu
Melepas rindu
Yang dipandu
Terpadu.
Sayang,
Engkau telah datang
Melunasi hutang
Asmara di ladang
Masuk gudang
Alangkah nikmatnya
Dunia yang kita rasakan
Seraya ada dalam alam syurga
Keindahan bercumbu kasih mesra
Kuraih dirimu dalam pelukan
Kau balas dengan cium kasihmu
Kau beri salam seribu cinta kasih nan abadi
Kubalas alunan cium mesra sejuta kasih sayang
Kasih,
Engkau telah manyatu
Dalam kenyataan yang tidak
Engkau mendua
Dalam satu kerinduan
Engkau memberi yang tidak
Engkau meminta yang tak ada
Engkau bergayut pada tepi cita asa
Engkau merajuk dipersimpangan kasih sayang
Engkau merana dalam buaian cinta
Engkau tersiksa dibara asmara
Sayang,
Tak ada kata dan cita yang tapat tuk kita
Kecuali pasrah dan menyerah pada kehendak ilahi
Kita sepakat untuk tidak saling melukai
Kita sepakat untuk saling menghormati
Kita sepakat untuk saling menjaga
Kita sepakat untuk saling berbagi rasa dalam suka dan duka
Akhirnya,
Kita sepakat tuk bertemu kelak di syurga
Tanpa dunia yang tak bersahabat
Hanya menunggu ridho Ilahi.
Jakarta, Juni - Agustus 1999
MENELUSURI KEHIDUPAN
MENELUSURI KEHIDUPAN
Oleh CMH Ibrahim
Hidup dan mati itu apa…?
Setiap suatu yang hidup terlibat kehidupan
Hidup menuju mati meniti kehidupan
Yang dikata hidup ialah mati
Yang dirasa mati itulah yang hidup
Mana yang berwujud hidup maupun mati…?
Aku dikatakan yang hidup, akulah yang mati
Aku disebut mati, hakikatnya dirikulah yang hidup
Apakah setiap yang hidup menelusuri kematian dalam hidup…?
Yang merasa hidup dialah mati
Yang dirasa mati ialah hidup
Rasa ada dialah tidak
Dirasa tidak itu ada
Benarkah hidup kehidupan mati kematian
ada keadaan tidak ketidak adaan
dalam masa hidup
waktu mati
rasa ada
tidak…!
Mati fatamorgana kehidupan
Hidup bayangan kematian
Tidak yang hidup
Tidak yang mati
Tidak yang ada
Tidak yang tidak
Hu Hu Hu Hu Hu Hu Hu
Allah Allah Allahu Muhith
Oleh CMH Ibrahim
Hidup dan mati itu apa…?
Setiap suatu yang hidup terlibat kehidupan
Hidup menuju mati meniti kehidupan
Yang dikata hidup ialah mati
Yang dirasa mati itulah yang hidup
Mana yang berwujud hidup maupun mati…?
Aku dikatakan yang hidup, akulah yang mati
Aku disebut mati, hakikatnya dirikulah yang hidup
Apakah setiap yang hidup menelusuri kematian dalam hidup…?
Yang merasa hidup dialah mati
Yang dirasa mati ialah hidup
Rasa ada dialah tidak
Dirasa tidak itu ada
Benarkah hidup kehidupan mati kematian
ada keadaan tidak ketidak adaan
dalam masa hidup
waktu mati
rasa ada
tidak…!
Mati fatamorgana kehidupan
Hidup bayangan kematian
Tidak yang hidup
Tidak yang mati
Tidak yang ada
Tidak yang tidak
Hu Hu Hu Hu Hu Hu Hu
Allah Allah Allahu Muhith
RINTIHAN MUNAJAT
Rintihan Munajat
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi, aku hamba yang fakir di dalam kekayaanku maka bagaimana tidak akan merasakan kefakiran dalam kefakiranku.
Ilahi, aku ini hamba yang bodoh dalam ilmu pengetahuanku ini, maka bagaimana takkan lebih bodoh lagi dalam hal ihwal yang aku masih bodoh.
Ilahi, sesungguhnya dalam perubahan-perubahan aturan-Mu dan cepat tibanya takdir-Mu, keduanya ini telah menahan para hamba-Mu yang arif untuk tenang pada pemberian atau patah harapan daripada-Mu, sebab bala’ dan ujian. Karena bagi orang yang arif tidak merasa tenang, senang jika mendapat pemberian kurnia apa saja dari Allah, sebab mereka yakin bahwa semua itu akan hilang lenyap dan tidak akan kekal, demikian bila menderita bala’ dan ujian, walau bagaimanapun beratnya mereka tidak patah harapan dari rahmat karunia Allah yang akan menggantikan suasana itu dengan sebaliknya.
Ilahi, daripadaku pasti akan terjadi apa yang layak dengan sifat kerendahan, kekurangan dan kebodohanku, dan daripada-Mu ya Allah pasti akan terbit segala hal yang layak dengan kemulyaan dan kebesaran-Mu.
Ilahi, Engkau telah menyebut diri-Mu dengan sifat belas kasih terhadap diriku sejak sebelum adanya kelemahanku ini, apakah kini Engkau akan tolak diriku dari kedua sifat-Mu itu, setelah nyata adanya kelemahan, kekurangan dan kebutuhanku ini…?
Ilahi, jika timbul dariku amal kebaikan, maka itu semata-mata karena kurnia-Mu Tuhan, dan Engkau yang berhak untuk menuntut kepadaku, sebaliknya jika terjadi kejahatan dariku, maka itu semata-mata karena keadilan-Mu ya Allah, dan Engkau tetap berhak menghukum atas kejahatanku ini.
Ilahi, bagaimana Engkau kembalikan padaku untuk mengurusi diriku, padahal Engkau pula yang telah menjamin urusanku, dan bagaimana aku akan hina padahal Engkau pula yang menolongku, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkau pula yang mengasihi diriku.
Ilahi, inilah aku mendekat pada-Mu dengan perantara kefakiranku kepada-Mu, dan bagaimana aku akan dapat berperantara kepada-Mu dengan sesuatu yang mustahil akan dapat sampai kepada-Mu. Bagaimana aku akan menyampaikan kepada-Mu hal keadaanku, padahal tidak tersembunyi daripada-Mu. Bagaimana akan saya jelaskan pada-Mu atau bagaimana akan kecewa garapanku, padahal telah datang menghadap kepada-Mu, atau bagaimana tidak akan menjadi baik keadaanku, sedang ia berasal daripada-Mu dan kembali pula kepada-Mu.
Ilahi, alankah besar lunak-Mu terhadap diriku, padahal aku sangat dungu, juga alangkah besar rahmat-Mu kepadaku disamping sangat jelek dan buruk perbuatanku.
Ilahi, alangkah dekat diri-Mu padaku, tetapi alangkah jauh diriku daripada-Mu.
Ilahi, cinta kasih-Mu yang Engkau taburkan kepadaku, apakah yang menjadi tirai diriku tuk berjumpa dan bercumbu dengan-Mu…?
Ilahi, aku telah mengerti dengan perubahan keadaan dan pergantian-pergantian masa, bahwa tujuan-Mu padaku untuk memperkenalkan kekuasaan-Mu kepadaku dalam segala keadaan dan masa sehingga aku tidak lupa pada-Mu dalam sesuatu apapun.
Ilahi, setiap mulutku ditutup oleh sebab aneka dosaku, maka terbuka mulutku oleh karena melihat kemurahan-Mu yang tak terhingga. Juga setiap aku berputus asa untuk mendapat rahmat-Mu karena sifat-sifat kerendahanku, maka dapat membuka harapanku bila melihat pemberian-pemberian kurnia-Mu.
Ilahi, seorang dalam semua kebaikannya masih banyak kekurangan dan kesalahanya, maka bagaimanakah tidak akan menjadi kesalahan-kesalahan itu sebagai dosa. Dan orang yang semua ilmu dan pengertiannya itu hanya pengakuan belaka, maka bagaimana tidak akan menjadi semua pengakuannya itu kepalsuan belaka.
Ilahi, hukum putusan-Mu yang pasti terlaksana dan kehendak-Mu yang memaksa, kedua itu tidak memberi kesempatan bagi orang yang pandai untuk berkata-kata atau orang yang mempunyai kesaktian untuk melaksanakan kesaktiannya.
Ilahi, berapa banyak taat yang telah aku lakukan dan keadaan yang telah saya perbaiki, tiba-tiba harapanku kepada-Nya digagalkan oleh keadilan-Mu, bahkan aku telah digeserkan oleh kurnia-Mu daripada bergantung nasib kepad amal perbuatan lahir dan batin.
Ilahi, Engkau telah mengetahui meskipun amal perbuatan taat itu tidak terus menerus dalam praktek, maka tetap terus dalam perasaan cinta dan niatku pada amal perbuatan itu.
Ilahi, bagaimana aku akan niat padahal Engkaulah yang menentukan dan bagaimana aku tidak bersungguh-sungguh untuk mengerjakannya, sedang Engkau yang menyuruhnya.
Ilahi, bagaimana dapat dijadikan dalil untuk menunjukkan pada-Mu, sesuatu yang dalam wujudnya berhajat kepada-Mu. Apakah ada sesuatu yang lebih terang daripada-Mu, sehingga ia dapat menjelaskan Engkau. Bilakah Engkau ghaib sehingga dibutuhkan petunjuk yang dapat menunjukkan pada-Mu dan bilakah Engkau jauh sehingga alam ini dapat mendekatkan dan menyampaikan pada-Mu.
Ilahi, sungguh buta mata yang tidak dapat melihat pengawasan-Mu terhadap diriku dan sungguh rugi dagangan seorang hamba yang tidak mendapat bagian dari rasa cinta kepada-Mu.
Ilahi, Engkau menuruh aku kembali memperhatikan alam benda ini, karena itu kembalikanlah aku kepadanya dengan diliputi oleh selubung cahaya dan petunjuk matahati, sehingga aku dapat kembali kepada-Mu dari alam ini, sebagaimana ketika masuk kedalamnya terpelihara hatiku dan perasaanku dari gangguannya, merasa enggan hati untuk bersandar kepadanya sungguh Engkau atas segala sesuatu maha kuasa.
Ilahi, inilah kehinaanku nyata didepan-Mu dan inilah keadaanku tidak tersembunyi pada-Mu, daripada-Mu aku mohon supaya dapat sampai kepada-Mu. Dengan Engkau mecari dalil kepada-Mu. Maka berilah kepadaku hidayah dengan nur cahaya-Mu untuk sampai kepada-Mu dan tegakkanlah aku dalam kesungguhan pengabdianku dihadapan-Mu.
Ilahi, ajarkan kepadku dari ilmu yang langsung dan masih tersembunyi dalam perbendaharaan-Mu dan peliharalah aku dengan rahasia nama-Mu yang tetap terpelihara.
Ilahi, berilah kepadaku tingkat hakikat orang-orang muwarrabin dan jalankanlah aku di jalanan orang-orang yang Engkau kasihi yang tertarik langsung kepada-Mu.
Ilahi, puaskanlah aku dengan aturan-Mu daripada aturanku sendiri dan dengan pilihan-Mu daripada pilihanku sendiri dan dudukkanlah aku ditempat-tempat kebutuhanku yang sungguh-sungguh, ingatkanlah aku pada hajat kebutuhanku yang sangat kepada-Mu agar tidak melupakan-Mu.
Ilahi, keluarkanlah aku dari kerendahan diriku dan bersihkanlah aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk kelobang kuburku. Lepaskan dan bebaskan dari tawanan hawa nafsu serta mohon keyakinan yang dapat menghilangkan segala keraguan dan syirik. Hanya dengan Engkau aku minta bantuan, maka tolonglah aku dan hanya kepada-Mu aku menyerahkan diri, maka janganlah Engkau memberikan beban yang sangat berat kepadaku, karena hanya pada-Mu aku mohon, maka janganlah dikecewakan, dan pada kurnia-Mu aku berharap, maka jangan ditolak, dan kepada-Mu aku mendekat maka jangan Engkau jauhkan dan di pintu-Mu aku berdiri maka jangan kau usir.
Ilahi, maha suci keridoan-Mu itu akan tergantung pada sesuatu sebab daripada-Mu, maka bagaimana akan bersebab daripadaku. Sedang Engkau Dzat yang terkaya daripada sampainya sesuatu kemanfaatan dari diri-Mu sendiri, maka bagaimana akan mungkin membutuhkan sesuatu daripadaku, padahal akulah hamba ciptaan-Mu ya Allah.
Ilahi, sesungguhnya putusan dan takdir itu telah mengalahkan aku dan ikatan hawa nafsu syahwat telah menawan diriku maka jadilah Engkau ya Allah penolongku, sehingga menolong aku melawan hawa nafsu syahwat, dan menolong juga sahabatku terhadap musuh-musuh mereka, dan kayakanlah aku dengan kurnia-Mu sehingga merasa puas dan kaya dengan Engkau daripada minta-minta.
Ilahi, Engkaulah Dzat yang menerbitkan nur di dalam hati para wali-Mu, sehingga mereka mengenal pada-Mu dan mengesakan Engkau, dan Engkau pula yang menghilangkan kotoran dunia dari hati para pencinta-Mu, sehingga mereka tidak suka pada sesuatu selain-Mu, dan tidak bersandar kepad selain-Mu, Engkaulah yang menggembirakan hati mereka ketika mereka merasa jemu dari ssemua alam. Dan Engkau pula yang memberi hidayah kepada mereka, sehingga terang bagi mereka tanda-tanda jalan kebenaran. Apakah yang didapat oleh orang yang kehilangan Engkau dan apakah yang dirasakan kurang oleh orang yang telah mendapatkan Engkau. Sungguh kecewa orang yang puas dengan sesuatu selain-Mu dan sungguh rugi orang yang ingin berpindah daripada-Mu.
Ilahi, bagaimana akan diharapkan sesuatu selain Engkau padahal Engkau tidak pernah merubah kebiasaan pertolongan kebaikan-Mu, dan bagaimana akan diminta selain Engkau sedang Engkau tidak pernah merubah kebiasaan memberi kurnia. Ya Allah yang merasakan dan memberi rasa kepada kekasih-kekasih-Nya dengan lezat manisnya bermunajat, sehingga mereka selalu tegak diri di depan-Nya bersukaria, Engkau yang memakaikan pada para wali-Mu pakaian istimewa sehingga mereka berbangga dengan kemulyaan-Mu tanpa bersit takabur. Engkaulah Tuhan yang berdzikir sebelum orang-orang yang dzikir kepada-Mu dan Engkau pula yang mula-mula memberi bantuan kebaikan sebelum menghadapnya orang-orang ahli ibadah dan Engkaulah yang pemurah dengan pemberian-pemberian sebelum permintaan orang-orang yang minta dan Engkaulah yang maha memberi, kemudian terhadap apa yang telah Engkau berikan itu Engkau pinjam untuk dilipat gandakan dalam pembayarannya.
Ilahi, dekatkanlah aku kepada-Mu dengan rahmat-Mu supaya segera aku sapai kepada-Mu dan tariklah aku dengan kurnia-Mu sehingga aku menghadap kepada-Mu.
Ilahi, harapanku tidak putus dari pada-Mu meskipun aku telah berbuat dosa maksiat, demikian pula rasa takutku kepada-Mu tidak hilang meskipun aku telah berbuat taat kepada-Mu.
Ilahi, alam benda ini telah mendorong aku untuk pergi kepada-Mu dan pengetahuanku terhadap kemurahan-Mu itulah yang memberhentikan aku untuk berdiri di depan pintu-Mu. Sebab setiap aku berharap pada sesuatu dari alam ini, maka semuanya berkata: Tidak ada yang dapat diharapkan kecuali diri-Mu ya Allah.
Ilahi, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkaulah harapanku atau bagaimana aku akan terhina padahal kepada-Mulah aku bersandar dan menyerahkan diri sepenuhnya bagaikan mayat dihadapan yang memandikannya.
Ilahi, bagaimana aku akan mulia padahal Engkau telah menempatkan aku dalam kehinaan, tetapi bagaimana aku tidak akan berbangga padahal kepada-Mulah aku dikenal dan bagaimana aku tidak akan miskin, sedang Engkau telah menempatkan aku dalam kemiskinan, tetapi bagaimana aku akan miskin padahal Engkau telah mencukupi aku dengan kemurahan-Mu.
Ilahi, Engkaulah tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau telah mengenalkan diri-Mu pada tiap-tiap sesuatu sehingga tiada sesuatu yang tidak mengenal kepada-Mu. Engkau pula yang mengenalkan diri kepadaku dalam segala sesuatu sehingga aku melihat Engkau jelas pada setiap sesuatu maka Engkaulah yang zahir pada tiap sesuatu.
Ilahi, Engkaulah Tuhan yang berkuasa dengan sifat rahman-Nya di atas Arsy, sehingga Arsy itu lenyap dalam rahmannya Allah, sebagaimana alam-alam yang lain lenyap dalam arsyullah. Engkau yang telah menghapuskan dan melenyapkan alam dengan alam dan melenyapkan arsy dengan kepungan nur yang meliputinya dari sifat rahmannya Allah.
Ilahi, yang telah berdinding di balik pagar kemulyaan-Nya sehingga tidak dapat dicapai oleh pandangan mata. Ya Allah yang telah menjelma dalam kesempurnaan keindahan-Nya sehingga nyatalah bukti kebesaran-Nya dalam hati dan perasaan. Ya Allah, sebagaimana Engkau akan tersembunyi padahal Engkaulah yang sangat zahir dan bagaimana Engkau akan gaib padahal Engkaulah pengawas yang tetap hadir. Semoga Allah yang memberi taufiq dan kepada-Nyalah aku berharap bantuan pertolongan…Amin…!
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi, aku hamba yang fakir di dalam kekayaanku maka bagaimana tidak akan merasakan kefakiran dalam kefakiranku.
Ilahi, aku ini hamba yang bodoh dalam ilmu pengetahuanku ini, maka bagaimana takkan lebih bodoh lagi dalam hal ihwal yang aku masih bodoh.
Ilahi, sesungguhnya dalam perubahan-perubahan aturan-Mu dan cepat tibanya takdir-Mu, keduanya ini telah menahan para hamba-Mu yang arif untuk tenang pada pemberian atau patah harapan daripada-Mu, sebab bala’ dan ujian. Karena bagi orang yang arif tidak merasa tenang, senang jika mendapat pemberian kurnia apa saja dari Allah, sebab mereka yakin bahwa semua itu akan hilang lenyap dan tidak akan kekal, demikian bila menderita bala’ dan ujian, walau bagaimanapun beratnya mereka tidak patah harapan dari rahmat karunia Allah yang akan menggantikan suasana itu dengan sebaliknya.
Ilahi, daripadaku pasti akan terjadi apa yang layak dengan sifat kerendahan, kekurangan dan kebodohanku, dan daripada-Mu ya Allah pasti akan terbit segala hal yang layak dengan kemulyaan dan kebesaran-Mu.
Ilahi, Engkau telah menyebut diri-Mu dengan sifat belas kasih terhadap diriku sejak sebelum adanya kelemahanku ini, apakah kini Engkau akan tolak diriku dari kedua sifat-Mu itu, setelah nyata adanya kelemahan, kekurangan dan kebutuhanku ini…?
Ilahi, jika timbul dariku amal kebaikan, maka itu semata-mata karena kurnia-Mu Tuhan, dan Engkau yang berhak untuk menuntut kepadaku, sebaliknya jika terjadi kejahatan dariku, maka itu semata-mata karena keadilan-Mu ya Allah, dan Engkau tetap berhak menghukum atas kejahatanku ini.
Ilahi, bagaimana Engkau kembalikan padaku untuk mengurusi diriku, padahal Engkau pula yang telah menjamin urusanku, dan bagaimana aku akan hina padahal Engkau pula yang menolongku, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkau pula yang mengasihi diriku.
Ilahi, inilah aku mendekat pada-Mu dengan perantara kefakiranku kepada-Mu, dan bagaimana aku akan dapat berperantara kepada-Mu dengan sesuatu yang mustahil akan dapat sampai kepada-Mu. Bagaimana aku akan menyampaikan kepada-Mu hal keadaanku, padahal tidak tersembunyi daripada-Mu. Bagaimana akan saya jelaskan pada-Mu atau bagaimana akan kecewa garapanku, padahal telah datang menghadap kepada-Mu, atau bagaimana tidak akan menjadi baik keadaanku, sedang ia berasal daripada-Mu dan kembali pula kepada-Mu.
Ilahi, alankah besar lunak-Mu terhadap diriku, padahal aku sangat dungu, juga alangkah besar rahmat-Mu kepadaku disamping sangat jelek dan buruk perbuatanku.
Ilahi, alangkah dekat diri-Mu padaku, tetapi alangkah jauh diriku daripada-Mu.
Ilahi, cinta kasih-Mu yang Engkau taburkan kepadaku, apakah yang menjadi tirai diriku tuk berjumpa dan bercumbu dengan-Mu…?
Ilahi, aku telah mengerti dengan perubahan keadaan dan pergantian-pergantian masa, bahwa tujuan-Mu padaku untuk memperkenalkan kekuasaan-Mu kepadaku dalam segala keadaan dan masa sehingga aku tidak lupa pada-Mu dalam sesuatu apapun.
Ilahi, setiap mulutku ditutup oleh sebab aneka dosaku, maka terbuka mulutku oleh karena melihat kemurahan-Mu yang tak terhingga. Juga setiap aku berputus asa untuk mendapat rahmat-Mu karena sifat-sifat kerendahanku, maka dapat membuka harapanku bila melihat pemberian-pemberian kurnia-Mu.
Ilahi, seorang dalam semua kebaikannya masih banyak kekurangan dan kesalahanya, maka bagaimanakah tidak akan menjadi kesalahan-kesalahan itu sebagai dosa. Dan orang yang semua ilmu dan pengertiannya itu hanya pengakuan belaka, maka bagaimana tidak akan menjadi semua pengakuannya itu kepalsuan belaka.
Ilahi, hukum putusan-Mu yang pasti terlaksana dan kehendak-Mu yang memaksa, kedua itu tidak memberi kesempatan bagi orang yang pandai untuk berkata-kata atau orang yang mempunyai kesaktian untuk melaksanakan kesaktiannya.
Ilahi, berapa banyak taat yang telah aku lakukan dan keadaan yang telah saya perbaiki, tiba-tiba harapanku kepada-Nya digagalkan oleh keadilan-Mu, bahkan aku telah digeserkan oleh kurnia-Mu daripada bergantung nasib kepad amal perbuatan lahir dan batin.
Ilahi, Engkau telah mengetahui meskipun amal perbuatan taat itu tidak terus menerus dalam praktek, maka tetap terus dalam perasaan cinta dan niatku pada amal perbuatan itu.
Ilahi, bagaimana aku akan niat padahal Engkaulah yang menentukan dan bagaimana aku tidak bersungguh-sungguh untuk mengerjakannya, sedang Engkau yang menyuruhnya.
Ilahi, bagaimana dapat dijadikan dalil untuk menunjukkan pada-Mu, sesuatu yang dalam wujudnya berhajat kepada-Mu. Apakah ada sesuatu yang lebih terang daripada-Mu, sehingga ia dapat menjelaskan Engkau. Bilakah Engkau ghaib sehingga dibutuhkan petunjuk yang dapat menunjukkan pada-Mu dan bilakah Engkau jauh sehingga alam ini dapat mendekatkan dan menyampaikan pada-Mu.
Ilahi, sungguh buta mata yang tidak dapat melihat pengawasan-Mu terhadap diriku dan sungguh rugi dagangan seorang hamba yang tidak mendapat bagian dari rasa cinta kepada-Mu.
Ilahi, Engkau menuruh aku kembali memperhatikan alam benda ini, karena itu kembalikanlah aku kepadanya dengan diliputi oleh selubung cahaya dan petunjuk matahati, sehingga aku dapat kembali kepada-Mu dari alam ini, sebagaimana ketika masuk kedalamnya terpelihara hatiku dan perasaanku dari gangguannya, merasa enggan hati untuk bersandar kepadanya sungguh Engkau atas segala sesuatu maha kuasa.
Ilahi, inilah kehinaanku nyata didepan-Mu dan inilah keadaanku tidak tersembunyi pada-Mu, daripada-Mu aku mohon supaya dapat sampai kepada-Mu. Dengan Engkau mecari dalil kepada-Mu. Maka berilah kepadaku hidayah dengan nur cahaya-Mu untuk sampai kepada-Mu dan tegakkanlah aku dalam kesungguhan pengabdianku dihadapan-Mu.
Ilahi, ajarkan kepadku dari ilmu yang langsung dan masih tersembunyi dalam perbendaharaan-Mu dan peliharalah aku dengan rahasia nama-Mu yang tetap terpelihara.
Ilahi, berilah kepadaku tingkat hakikat orang-orang muwarrabin dan jalankanlah aku di jalanan orang-orang yang Engkau kasihi yang tertarik langsung kepada-Mu.
Ilahi, puaskanlah aku dengan aturan-Mu daripada aturanku sendiri dan dengan pilihan-Mu daripada pilihanku sendiri dan dudukkanlah aku ditempat-tempat kebutuhanku yang sungguh-sungguh, ingatkanlah aku pada hajat kebutuhanku yang sangat kepada-Mu agar tidak melupakan-Mu.
Ilahi, keluarkanlah aku dari kerendahan diriku dan bersihkanlah aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk kelobang kuburku. Lepaskan dan bebaskan dari tawanan hawa nafsu serta mohon keyakinan yang dapat menghilangkan segala keraguan dan syirik. Hanya dengan Engkau aku minta bantuan, maka tolonglah aku dan hanya kepada-Mu aku menyerahkan diri, maka janganlah Engkau memberikan beban yang sangat berat kepadaku, karena hanya pada-Mu aku mohon, maka janganlah dikecewakan, dan pada kurnia-Mu aku berharap, maka jangan ditolak, dan kepada-Mu aku mendekat maka jangan Engkau jauhkan dan di pintu-Mu aku berdiri maka jangan kau usir.
Ilahi, maha suci keridoan-Mu itu akan tergantung pada sesuatu sebab daripada-Mu, maka bagaimana akan bersebab daripadaku. Sedang Engkau Dzat yang terkaya daripada sampainya sesuatu kemanfaatan dari diri-Mu sendiri, maka bagaimana akan mungkin membutuhkan sesuatu daripadaku, padahal akulah hamba ciptaan-Mu ya Allah.
Ilahi, sesungguhnya putusan dan takdir itu telah mengalahkan aku dan ikatan hawa nafsu syahwat telah menawan diriku maka jadilah Engkau ya Allah penolongku, sehingga menolong aku melawan hawa nafsu syahwat, dan menolong juga sahabatku terhadap musuh-musuh mereka, dan kayakanlah aku dengan kurnia-Mu sehingga merasa puas dan kaya dengan Engkau daripada minta-minta.
Ilahi, Engkaulah Dzat yang menerbitkan nur di dalam hati para wali-Mu, sehingga mereka mengenal pada-Mu dan mengesakan Engkau, dan Engkau pula yang menghilangkan kotoran dunia dari hati para pencinta-Mu, sehingga mereka tidak suka pada sesuatu selain-Mu, dan tidak bersandar kepad selain-Mu, Engkaulah yang menggembirakan hati mereka ketika mereka merasa jemu dari ssemua alam. Dan Engkau pula yang memberi hidayah kepada mereka, sehingga terang bagi mereka tanda-tanda jalan kebenaran. Apakah yang didapat oleh orang yang kehilangan Engkau dan apakah yang dirasakan kurang oleh orang yang telah mendapatkan Engkau. Sungguh kecewa orang yang puas dengan sesuatu selain-Mu dan sungguh rugi orang yang ingin berpindah daripada-Mu.
Ilahi, bagaimana akan diharapkan sesuatu selain Engkau padahal Engkau tidak pernah merubah kebiasaan pertolongan kebaikan-Mu, dan bagaimana akan diminta selain Engkau sedang Engkau tidak pernah merubah kebiasaan memberi kurnia. Ya Allah yang merasakan dan memberi rasa kepada kekasih-kekasih-Nya dengan lezat manisnya bermunajat, sehingga mereka selalu tegak diri di depan-Nya bersukaria, Engkau yang memakaikan pada para wali-Mu pakaian istimewa sehingga mereka berbangga dengan kemulyaan-Mu tanpa bersit takabur. Engkaulah Tuhan yang berdzikir sebelum orang-orang yang dzikir kepada-Mu dan Engkau pula yang mula-mula memberi bantuan kebaikan sebelum menghadapnya orang-orang ahli ibadah dan Engkaulah yang pemurah dengan pemberian-pemberian sebelum permintaan orang-orang yang minta dan Engkaulah yang maha memberi, kemudian terhadap apa yang telah Engkau berikan itu Engkau pinjam untuk dilipat gandakan dalam pembayarannya.
Ilahi, dekatkanlah aku kepada-Mu dengan rahmat-Mu supaya segera aku sapai kepada-Mu dan tariklah aku dengan kurnia-Mu sehingga aku menghadap kepada-Mu.
Ilahi, harapanku tidak putus dari pada-Mu meskipun aku telah berbuat dosa maksiat, demikian pula rasa takutku kepada-Mu tidak hilang meskipun aku telah berbuat taat kepada-Mu.
Ilahi, alam benda ini telah mendorong aku untuk pergi kepada-Mu dan pengetahuanku terhadap kemurahan-Mu itulah yang memberhentikan aku untuk berdiri di depan pintu-Mu. Sebab setiap aku berharap pada sesuatu dari alam ini, maka semuanya berkata: Tidak ada yang dapat diharapkan kecuali diri-Mu ya Allah.
Ilahi, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkaulah harapanku atau bagaimana aku akan terhina padahal kepada-Mulah aku bersandar dan menyerahkan diri sepenuhnya bagaikan mayat dihadapan yang memandikannya.
Ilahi, bagaimana aku akan mulia padahal Engkau telah menempatkan aku dalam kehinaan, tetapi bagaimana aku tidak akan berbangga padahal kepada-Mulah aku dikenal dan bagaimana aku tidak akan miskin, sedang Engkau telah menempatkan aku dalam kemiskinan, tetapi bagaimana aku akan miskin padahal Engkau telah mencukupi aku dengan kemurahan-Mu.
Ilahi, Engkaulah tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau telah mengenalkan diri-Mu pada tiap-tiap sesuatu sehingga tiada sesuatu yang tidak mengenal kepada-Mu. Engkau pula yang mengenalkan diri kepadaku dalam segala sesuatu sehingga aku melihat Engkau jelas pada setiap sesuatu maka Engkaulah yang zahir pada tiap sesuatu.
Ilahi, Engkaulah Tuhan yang berkuasa dengan sifat rahman-Nya di atas Arsy, sehingga Arsy itu lenyap dalam rahmannya Allah, sebagaimana alam-alam yang lain lenyap dalam arsyullah. Engkau yang telah menghapuskan dan melenyapkan alam dengan alam dan melenyapkan arsy dengan kepungan nur yang meliputinya dari sifat rahmannya Allah.
Ilahi, yang telah berdinding di balik pagar kemulyaan-Nya sehingga tidak dapat dicapai oleh pandangan mata. Ya Allah yang telah menjelma dalam kesempurnaan keindahan-Nya sehingga nyatalah bukti kebesaran-Nya dalam hati dan perasaan. Ya Allah, sebagaimana Engkau akan tersembunyi padahal Engkaulah yang sangat zahir dan bagaimana Engkau akan gaib padahal Engkaulah pengawas yang tetap hadir. Semoga Allah yang memberi taufiq dan kepada-Nyalah aku berharap bantuan pertolongan…Amin…!
SERPIH HIDUP
SERPIH HIDUP
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi
Kau seru aku
Kau sapa aku
Kau belai aku
Kau manjakan aku
Ilahi
Pertemuanku dengan yang kukenal membuat pikirku kikir
Deru khayal akalku tuk niti titian ulang nan dilarang seorang
Rintihan jiwa menggapai nun jauh disana tak terbayang diseberang
Derai air mata hati bersimbah dipangkuan munajat tuk menuai derajat
Ilam-ilam sembah ruhku bergayut pada takdir serpih hidup tak urung sepi
Ilahi
Pada siapa aku merindu rasaku nan sahdu
Kemana aku harus mengadu rasa racun atau madu
Pikirku tersedu dalam jiwa yang dimadu
Tersiksa akalku
Merana jiwaku
Tersayat hatiku
Terbuang dayaku
Ilahi
Kau perlihatkan kehidupanku
Kau gambarkan perlakuanku
Kau bentuk alur ceritaku
Kau tuai rasa cintaku
Kau raih hajatku
Kau tutup aibku
Oh… Ilahi
Dimana aku harus berpijak
Kaki kananku napak dimasa lalu
Kaki kiriku diam dizaman kini
Tangan kananku menggapai kerinduan silam
Tangan kiriku menggenggam masa depan
Hidungku mencium semerbak aroma bidadari
Mataku melihat liuk gemulai tarian setan
Ku berkata
Dimana aku
Siapa aku
Kau…
Aku…
Kelu lisanku tuk jawab rasa ada…!
Sukabumi, 28 Mei 1999 16:29
Oleh CMH Ibrahim
Ilahi
Kau seru aku
Kau sapa aku
Kau belai aku
Kau manjakan aku
Ilahi
Pertemuanku dengan yang kukenal membuat pikirku kikir
Deru khayal akalku tuk niti titian ulang nan dilarang seorang
Rintihan jiwa menggapai nun jauh disana tak terbayang diseberang
Derai air mata hati bersimbah dipangkuan munajat tuk menuai derajat
Ilam-ilam sembah ruhku bergayut pada takdir serpih hidup tak urung sepi
Ilahi
Pada siapa aku merindu rasaku nan sahdu
Kemana aku harus mengadu rasa racun atau madu
Pikirku tersedu dalam jiwa yang dimadu
Tersiksa akalku
Merana jiwaku
Tersayat hatiku
Terbuang dayaku
Ilahi
Kau perlihatkan kehidupanku
Kau gambarkan perlakuanku
Kau bentuk alur ceritaku
Kau tuai rasa cintaku
Kau raih hajatku
Kau tutup aibku
Oh… Ilahi
Dimana aku harus berpijak
Kaki kananku napak dimasa lalu
Kaki kiriku diam dizaman kini
Tangan kananku menggapai kerinduan silam
Tangan kiriku menggenggam masa depan
Hidungku mencium semerbak aroma bidadari
Mataku melihat liuk gemulai tarian setan
Ku berkata
Dimana aku
Siapa aku
Kau…
Aku…
Kelu lisanku tuk jawab rasa ada…!
Sukabumi, 28 Mei 1999 16:29
SAMUDRA KEHENDAK
Samudra Kehendak
CMH.Ibrahim
Gemuruh ombak kehendak memekakkan gendang telinga hati
gemuruh ombak kehendak menerpa kornea mata hati
gemuruh ombak kehendak menggulung detak hati
gemuruh ombak kehendak menghanyutkan jubah hati
gemuruh ombak kehendak menelan perbendaharaan hati
gemuruh ombak kehendak
gemuruh kehendak
gemuruh ombak
gemuruh kehendak
gemuruh ombak kehendak
Kehendak badai gelombang
kehendak ombak angan – angan
kehendak buih menyatu dalam wujud
kehendak urai mengurai perwujudan samudra
kehendak dalam ragam kehendak satu wujud zat air
Hai samudra kehendak
Hai gelombang kehendak
Hai badai kehendak
Hai buih kehendak
Hai ragam wujud kehendak
Menyatu dalam arti esa
Satu wujud kehendak !
Hai yang tidak punya kehendak, engkau tidak berbuat juga tidak memiliki nama apalagi sifat yang berwujud zat
Engkau hanya cermin kesempurnaan kehendakku
Akulah zat air yang menjadi perwujudan otoriter kehendakku … !
Ilahi ! Gemuruh kehendak akidah menghanyutkan jubah kehambaanku
gemuruh kehendak hati mengukir asma-Mu, gemuruh kehendak jiwa menguliti batang pohon syari’atku, gemuruh kehendak akal merobek tauhidku, gemuruh kehendak indera menyelimuti pancaran nur imanku.
Ilahi ! Aku harus berpijak dimana ?
Manakala kehendakku sirna dibawah nur kehendak-Mu, rusaklah setiap amal ibadahku !Tatkala kehendak-Mu lenyap tertelan cahaya kehendakku, keruhlah air motivasi pengabdianku ! Pada saat kehendakku diliputi kehendak-Mu, jadilah ghulul akidahku !
Disaat kehendakku tak terbatas dengan kehendak-Mu,
mencuat keyakinan syirik dalam Qalbuku.
Ilahi ! Aku berserah dipijakan kehendak-Mu yang menjadi perwujudan kehendak-Mu. Akulah yang faqir kehendak bahkan tidak punya kehendak itupun aku faqir !
CMH.Ibrahim
Gemuruh ombak kehendak memekakkan gendang telinga hati
gemuruh ombak kehendak menerpa kornea mata hati
gemuruh ombak kehendak menggulung detak hati
gemuruh ombak kehendak menghanyutkan jubah hati
gemuruh ombak kehendak menelan perbendaharaan hati
gemuruh ombak kehendak
gemuruh kehendak
gemuruh ombak
gemuruh kehendak
gemuruh ombak kehendak
Kehendak badai gelombang
kehendak ombak angan – angan
kehendak buih menyatu dalam wujud
kehendak urai mengurai perwujudan samudra
kehendak dalam ragam kehendak satu wujud zat air
Hai samudra kehendak
Hai gelombang kehendak
Hai badai kehendak
Hai buih kehendak
Hai ragam wujud kehendak
Menyatu dalam arti esa
Satu wujud kehendak !
Hai yang tidak punya kehendak, engkau tidak berbuat juga tidak memiliki nama apalagi sifat yang berwujud zat
Engkau hanya cermin kesempurnaan kehendakku
Akulah zat air yang menjadi perwujudan otoriter kehendakku … !
Ilahi ! Gemuruh kehendak akidah menghanyutkan jubah kehambaanku
gemuruh kehendak hati mengukir asma-Mu, gemuruh kehendak jiwa menguliti batang pohon syari’atku, gemuruh kehendak akal merobek tauhidku, gemuruh kehendak indera menyelimuti pancaran nur imanku.
Ilahi ! Aku harus berpijak dimana ?
Manakala kehendakku sirna dibawah nur kehendak-Mu, rusaklah setiap amal ibadahku !Tatkala kehendak-Mu lenyap tertelan cahaya kehendakku, keruhlah air motivasi pengabdianku ! Pada saat kehendakku diliputi kehendak-Mu, jadilah ghulul akidahku !
Disaat kehendakku tak terbatas dengan kehendak-Mu,
mencuat keyakinan syirik dalam Qalbuku.
Ilahi ! Aku berserah dipijakan kehendak-Mu yang menjadi perwujudan kehendak-Mu. Akulah yang faqir kehendak bahkan tidak punya kehendak itupun aku faqir !
GELORA RASA
GELORA RASA
Oleh Cmh. Ibrahim
Ya Allah … !
Taburan maghfirah bak semerbak
aroma melati kelebat
Hu Allah
Dirasa dalam rasa esa
Putih hitam biru merah kuning asa
Terasa delima hati jatuh di lembah jiwa
Merana pada lautan warna
Gemerlap pantulan sinar berpadu satu
di wujud api ada kesemua unsur
nama sifat zat berbuat tak bersatu
dalam satu zat merasa yang dirasa
jua rasa esa bergerak membuat yang dibuat
diri dalam keadaan sembah untuk menyembah
yang disembah pada wujud sembah esa.
Ilahi !
Dirgantara ruhaniahku muhith wujud Mu
Lautan jiwaku menguak maghfirah Mu
Daratan jasamaniahku tumbuh tanaman syari’at Mu
Kanzan Mukhfiyah mahligai ruh Mu
Arsy Mustawa auditorium qadha qadar Mu
Ahdiyat singgasana Mu
Wahdiyat tempat peraduan Mu
Wahdat kendaraan tanazul Mu
Sifat Ma’ani hamparan permadani Mu
Busana Mu melekat di kaki nan kuat
Ilahi !
Tajalli Mu menghancur leburkan diriku
Daratan jasmaniku sirna tertelan air hayat Mu
Pegunungan jiwaku meledak berhamburan
Kawah akal fikirku meleleh
Lautan hatiku menggelegak
Dirgantara ruhku lenyap tak terhingga
Dimana aku pun pula Engkau. ?
Ya Allah !
Jangan Engkau tampakkan diri Mu di hadapanku
Niscaya aku cam Kau sebagai iblis sutra ungu
penghias panorama seirama bidadari menari
senandung alunan suara merdu selimut rindu
melekat erat terikat bilangan rakaat.
Oleh Cmh. Ibrahim
Ya Allah … !
Taburan maghfirah bak semerbak
aroma melati kelebat
Hu Allah
Dirasa dalam rasa esa
Putih hitam biru merah kuning asa
Terasa delima hati jatuh di lembah jiwa
Merana pada lautan warna
Gemerlap pantulan sinar berpadu satu
di wujud api ada kesemua unsur
nama sifat zat berbuat tak bersatu
dalam satu zat merasa yang dirasa
jua rasa esa bergerak membuat yang dibuat
diri dalam keadaan sembah untuk menyembah
yang disembah pada wujud sembah esa.
Ilahi !
Dirgantara ruhaniahku muhith wujud Mu
Lautan jiwaku menguak maghfirah Mu
Daratan jasamaniahku tumbuh tanaman syari’at Mu
Kanzan Mukhfiyah mahligai ruh Mu
Arsy Mustawa auditorium qadha qadar Mu
Ahdiyat singgasana Mu
Wahdiyat tempat peraduan Mu
Wahdat kendaraan tanazul Mu
Sifat Ma’ani hamparan permadani Mu
Busana Mu melekat di kaki nan kuat
Ilahi !
Tajalli Mu menghancur leburkan diriku
Daratan jasmaniku sirna tertelan air hayat Mu
Pegunungan jiwaku meledak berhamburan
Kawah akal fikirku meleleh
Lautan hatiku menggelegak
Dirgantara ruhku lenyap tak terhingga
Dimana aku pun pula Engkau. ?
Ya Allah !
Jangan Engkau tampakkan diri Mu di hadapanku
Niscaya aku cam Kau sebagai iblis sutra ungu
penghias panorama seirama bidadari menari
senandung alunan suara merdu selimut rindu
melekat erat terikat bilangan rakaat.
DOAMU KALAMKU
DOAMU KALAMKU
Oleh Cmh. Ibrahim
Ilahi!
Sungguhpun aku tahu dengan Mu
kekuasaan Mu
nan meliputi langit dan bumi Mu
bahkan setiap makhluk Mu
kehendak Mu
tak terhalang oleh sesuatu Mu
termasuk kesesatan setiap hamba Mu
nan terlena dipangkuan dunia tipu daya Mu
Ilahi!
Rasa maluku
menyelimuti bahtera jiwaku
tuk meminta petunjuk untukku
dengan pendikteanku
tanpa melihat kehendak Mu padaku
nan tak bergeming dengan pintaku
yakinku
pandang Mu melihat kehendakku
termasuk setiap makhluk di sekelilingku
marahku
gaung kataku
tak tercukupi duniaku
hardik ajakku
hai tuhan mari perang dengan ku
mengapa kau tak bergeming apa ajakku
menengok kehendak wujudmu di alamku
ternyata kau telah mati dengan syuhudku
oh tuhanku kini kaku
hai Nafsu Ammarah jiwaku
kehendakmu beku
atas hidayah Tuhan Yang Punya daku
terlepas kehendakku
bernaung pada kehendak Mu
lenyap ikhtiarku
terganti dengan ikhtiar Mu
kuberdoa dalam munajat
“HANYA PADAMU KAMI MENYEMBAH DAN HANYA PADAMU PULA KAMI MEMINTA PERTOLONGAN BERILAH KAMI PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS.”
Pandangku Kau tersenyum
mendengar ucap kata doaku
bisik Mu lembut
masuk di lubuk hati sirku
DOAMU KALAMKU
bunga hatiku semerbak aroma
menghiasi disetiap gerak organ jasmani
kutersenyum bila ingat
bisik kalam Mu
nan menegarkan liku hidupku.
Oleh Cmh. Ibrahim
Ilahi!
Sungguhpun aku tahu dengan Mu
kekuasaan Mu
nan meliputi langit dan bumi Mu
bahkan setiap makhluk Mu
kehendak Mu
tak terhalang oleh sesuatu Mu
termasuk kesesatan setiap hamba Mu
nan terlena dipangkuan dunia tipu daya Mu
Ilahi!
Rasa maluku
menyelimuti bahtera jiwaku
tuk meminta petunjuk untukku
dengan pendikteanku
tanpa melihat kehendak Mu padaku
nan tak bergeming dengan pintaku
yakinku
pandang Mu melihat kehendakku
termasuk setiap makhluk di sekelilingku
marahku
gaung kataku
tak tercukupi duniaku
hardik ajakku
hai tuhan mari perang dengan ku
mengapa kau tak bergeming apa ajakku
menengok kehendak wujudmu di alamku
ternyata kau telah mati dengan syuhudku
oh tuhanku kini kaku
hai Nafsu Ammarah jiwaku
kehendakmu beku
atas hidayah Tuhan Yang Punya daku
terlepas kehendakku
bernaung pada kehendak Mu
lenyap ikhtiarku
terganti dengan ikhtiar Mu
kuberdoa dalam munajat
“HANYA PADAMU KAMI MENYEMBAH DAN HANYA PADAMU PULA KAMI MEMINTA PERTOLONGAN BERILAH KAMI PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS.”
Pandangku Kau tersenyum
mendengar ucap kata doaku
bisik Mu lembut
masuk di lubuk hati sirku
DOAMU KALAMKU
bunga hatiku semerbak aroma
menghiasi disetiap gerak organ jasmani
kutersenyum bila ingat
bisik kalam Mu
nan menegarkan liku hidupku.
Langganan:
Postingan (Atom)