Laman

bismillah

Rabu, 13 Mei 2009

PANORAMA RUHANIAH

PANORAMA RUHANIAH

Secercah Nur Ilahie CMH. Ibrahim



Ilahi … !

Kudengar sayup mengalun

Irama hati senandung panorama nur ilahi

mengalun dilembah jiwa nestapa

Engkau paksa aku menyanyi

JIWA RESAH HATI GUNDAH

JIWA RESAH HATI GUNDAH
Cmh. Ibrahim


Ya Allah

Hakulyakinku disetiap waad Mu

merangkai kata tanya tentang janji Mu

untaian bunga gelak tanya jiwa meliuk resah

walau tak terlintas kata hati gundah

berirama kalimat imla pada Mu

ANTA AY ANA

ANTA AY ANA
Oleh CMH Ibrahim


Anta ay ana

yang hidup di mana

apa taman fatamorgana

kehidupan nan fana

jiwa gundah gulana

hati resah merana

tak tentu arah kemana


DIRIKU ARKU

DIRIKU ARKU

Oleh CMH Ibrahim



Hai Tuhanku

langkahku kaku

jiwaku beku

merana daku

melihat diriku

berwujud arku

hatiku

TUAN APA TUHAN

TUAN APA TUHAN
Oleh Cmh. Ibrahim



Hai tuan

yang menjadi tuhan

kau suruh aku dakwah

setelah aku berkiprah

kau sebut diriku latah

KUPENUHI PANGGILAN ILAHI

KUPENUHI PANGGILAN ILAHI
Oleh CMH Ibrahim



Panggilan takbir azan mendorong semangatku

perintah shalat menggairahkan niatku

janji syurga tampak pada pengorbananku

sangsi sebagai gairah sembahku

iman menyinari hati dan akalku

islam menggapai jiwa ragaku

Engkau mengajakku

Demi Engkau

HIDUPKU KENYATAANMU

HIDUPKU KENYATAANMU

Oleh CMH Ibrahim



Ilahi!

Aku duduk bersimpuh dihadapan Mu

hanya tuk memohon ridho Mu

tegakah Engkau membiarkan aku

terlunta-lunta dipermadani Ghodhob

berselimut Ghibah sipapa berduka

malam bertambah kelam

GELAK TANYA JIWA

GELAK TANYA JIWA

Oleh Cmh.Ibrahim



Ilahi

Saya yakin bahkan haqqul yakin terhadap setiap janji-Mu. Bila kubertanya tentang janji-janji-Mu janganlah Engkau murka karena kelancanganku. Sesungguhnya tidaklah aku hendak mendikte hak-Mu yang mutlak. Tetapi hanya sekedar mempertanyakan skenario manusia, agar menambah keyakinanku yang bersemayam di rumah-Mu.


Ilahi

Engkau berjanji akan menciptakan khalifah di muka bumi, kemudian Engkau buktikan janji-Mu itu, tetapi mengapa penciptaan Adam sebagai manusia pertama penyandang khalifah fiil ardh menyusul kejadian Hawa sebagai pasangannya, Engkau tempatkan di Jannah Mu…?


Engkau keluarkan Adam dan Hawa karena murka-Mu kepadanya.

Engkau turunkan Adam dan Hawa sebab terusir dari Jannah-Mu.

Engkau campakkan Adam dan Hawa seiring noda salah di syurga-Mu.

Engkau buang Adam dan Hawa ke bumi seirama pelanggaran larangan-Mu


Ilahi

Apakah Adam dan Hawa adalah khalifah fiil ardh yang Engkau janjikan…?

Ataukah setiap yang bersalah di Jannah-Mu Engkau campakkan ke bumi…?

Ataukah planet bumi Engkau ciptakan sebagai tempat pembuangan yang bersalah…?

Ataukah pembuktian skenario yang Engkau tulis dalam rahasia-Mu…?

Ataukah sekedar pernyataan sandiwara hidup dan kehidupan yang Engkau ciptakan?

Ataukah hu hu hu hu hu hu hu

Ataukah huwa huwa huwa huwa huwa huwa huwa

Ataukah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah

Allah Allah Allah Allah Allah

Allah Allah Allah

Allah

Allah Allah Allah

Allah Allah Allah Allah Allah

Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah

Ataukah kelu kalam ucap tersayat melihat yang hayat di jagat raya!



Shafar 1397

Revisi: Ramadhan 1410

DERITA HIDUP

DERITA HIDUP

Oleh CMH Ibrahim



Kendati dunia tetap berputar

gayung tetap bergayut walau hanyut

rantai melingkar di leher jiwa egois

tetap bersenandung kericuhan angan khayal


Ilahi !

aku datang menggapai cinta Mu

aku rindu belaian kasih Mu

aku hanyut dirundung janji Mu

aku mesra dengan belaian Mu

aku tentram dengan gemulai irama Mu


Ilahi !

Mengapa Kau letakkan duka nestapa di jiwaku

melanda bidadari nan berhati jelita

kaki gontai melangkah terjerat rantai derita

tak tentu arah cerita

kehidupan tercurah pada siapa

jemari merangkai bunga kasih

semerbak aroma ilmu agama

irama syari’at senandung ubudiah

mengalun syair tauhid di atas rakit

menyayat hati penawar sakit


Ilahi !

Sungguh kau pandai bersandiwara

aku tertipu dengan permainan Mu

di atas permadani kubercumbu dengan Mu

merana daku langkah kakiku kaku

rindu hati bertemu membuat serba jemu


Ilahi !

Kau kirim padaku yang berjiwa beku

Kau suruh aku untuk berlaku lugu

kutuang ilmu tauhid jiwanya tersipu malu

menangajak daku melintas jalan nan berliku

tak sadar diri membuat lampu ditiup sang empu

gayung mendayung bahtera hidup

sekejap lintas terhempas menjadi ampas

melanda jiwa

rakit terjepit

sakit melilit

perih teriris oleh egois

ilham-ilham diplomat iblis

tersenyum manis

di hati sinis

membuatku menangis

seiring hujan gerimis



Jakarta, 29 Oktober 1990 M

10 R- Akhir 1411 H

GEMURUH JIWA

Gemuruh Jiwa

Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !

Kalam muslihat tenggelam

dalam gaung cerita alam

suara munajat ilam-ilam

menyelusup di gelap malam

liuk gemulai untuk siapa

ria ceriah ada dimana

indah senada alun irama

cantik jelita bermahkota tahta


Ilahi !

nestapa jiwa

terjerat

tersayat

menggeliat

di liang lahat

ranjau derita

rantai cerita

rantau merana

rayuan munajat

menggayut buah delima

deras arus air

proses membuih


Ilahi !

Gelimang mayat berserak

membahana kalam pengumpat

membuat jiwa bak ketupat

seutas janur melilit mengikat

hati ingin lepas dari terjerat

kendala membuka tabir gairah cinta

tak satupun mampu menjegal kehendakNya

Satu dua tiga kasih mesra hanya wujud Nya

di setiap permili tak terhingga tampak elokNya

membuat aku bak anai-anai mengunungi nyala api

hingga tak terasa terbakar diri dalam api berkobar

lenyap wujud menyatu dalam satu esa wujud api

tak mampu bercerita pada siapa yang merasa ada


8 Rabiulawal 1411

KELUH KESAH JIWA

KELUH KESAH JIWA

Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !

Sampai dimanakah Engkau

akan mempermainkan diriku

Sungguhpun aku sudah jemu

menjadi hamba pedamba

yang tak tentu didamba

dalam rimba buana adu-domba


Ilahi!

Kering sudah air menglir

penyejuk derita jiwa

berhambur bunga kasih

semerbak aroma delima

dikejauhan malam

rindu yang disapa

tak pernah ada

membuat gundah

merana nestapa

derita hati

melangkah

tak tentu arah kemana

lambai angan khayal

nun jauh di seberang sana

menanti tuk bercumbu

di permadani jiwa

berselimut hati

melilit ruh sejati


Ilahi!

Diriku bak mayat

melihat wujud Mu

Rohku terjerat

melihat sifat Mu

Hatiku tersayat

melihat asma Mu

Jiwaku menggeliat

melihat af’al Mu

aku tak sanggup menyapa Mu

bertemu zat dalam makna ahad

22 Jumadilawal 1411

RAHMATILAH DAKU

RAHMATILAH DAKU

Oleh CMH Ibrahim
Ilahi !

Engkaulah Zat yang mencipta semua makhluk

Engkaulah Zat yang menerbitkan semua gerak

Engkaulah Zat yang mengukir nama diatas nama

Engkaulah Zat yang menghiasi sifat beraneka sifat

Engkaulah Zat yang meliputi wujud yang maujud

Engkaulah Zat yang membuat tirai zat yang berhijab wujud

Engkaulah Zat yang tak berwujud zat berzat di atas zam menzat


Ilahi !

Tirai-tirai Mu menggelap gulitakan daku

Tirai-tirai Mu membingungkan daku

Tirai-tirai Mu memperdayakan daku

Tirai-tirai Mu mempermainkan daku

Tirai-tirai Mu menghanyutkan daku

Tirai-tirai Mu mengagumkan daku

Tirai-tirai Mu misteri rahasia diriku bagi Mu


Ilahi !

Dimanakah Engkau meletakkan kendaraan Rahmat-Mu

pinjamkan kepadaku walau sekejab sekalipun

jika engkau tak memperkenankan keinginanku

kini aku memohon serta meminta pada-Mu

agar memberikan inventaris hamba-Mu

satu kendaraan dari Rahmat-Mu

yang dengannya aku pawai

menuju taman Maghfirah-Mu


Ilahi !

Benarkah bumi ini tempat

pembuangan hamba-hamba-Mu

yang berdosa kepada Engkau

Kau campakkan

Adam

Hawa

dan Iblis

dari syurga-Mu

jatuh terpelanting

di planet bumi yang ricuh

setiap jengkal bumi selalu dikotori

tangan-tangan manusia yang berNafsu Lawwamah.


Ilahi !

Engkau-lah yang telah menciptakan

Iblis dan setan

yang menjadi musuh hamba-hamba-Mu

dari jenis manusia dan jin

sungguh aku tidak mampu

untuk mengadakan perlawanan dengannya

aku tidak kuasa tuk menghindar

dari tipu dayanya

yang sangat licik dan picik

hanya Engkau-lah yang mampu menunggang langgangkan

musuh-musuh hamba-Mu


Ilahi !

Rasaku tak pernah mohon menjadi hamba

penghuni planet bumi

tempat buangan Bapakku dan penjara bagiku

sungguhpun pintu taubat

terbuka tuk setiap hamba-Mu

namun bagaimana aku mampu

menuju ke taman Maghfirah-Mu

sedang di sisi lain

Engkau tidak memberikan kekuatan untukku.


Ilahi !

Sungguh aku tak kuasa meraih syurga-Mu

dengan kemegahan amal Ibadahku

akupun tak kuasa menahan siksaan api neraka-Mu

yang menyala-nyala masuk ke dalam lubuk hatiku


Ilahi !!

Kini aku berlindung dengan Engkau

dari kejahatan yang Engkau ciptakan

hanya kepada Engkau

aku mengharap pertolongan

jika Engkau tidak menolongku

kepada siapa aku harus minta pertolongan ?


Jakarta, 09 Dzulhijjah 1408

Revisi: 17 Rabiulawal 1410

GELORA HIDUP DALAM SERIBU KASIH SAYANG

Ku tatap rembulan

Ku tak kuat terpa terik matahari

Ku pandang lautan nan tak bertepi

Ku tak tahan hempasan gelombang ombak

Ku lihat panorama permai

Ku tak bisa mendaki gunung


Disaat kubergelora denganmu

Dimana kumemeluk dirimu

Entah siapa yang ada dalam tidak

Entah bagaimana tidak tapi ada


Harus kemana kucari kelembutan jiwa nan abadi

Rinduku pada kelembutan dan kesejukan

Jiwaku terasa gersang dan gelisah tanpa dirimu sayang

Hanya ada padamu harapanku

Kan kuserahkan hanya untukmu seorang

Semua yang ada padaku adalah milikmu

Mari kita raih cita-cita suci yang menjadi impian


Doaku, pertemukan diriku denganmu

Dalam nuansa keabadian lahir batin


Rasanya sudah lama tak jumpa

Walau baru kemaren bertemu

Rindu hati padanya

Duhai kasihku

Duhai sayangku

Cintaku hanya padamu


Tiap hari kukenang

Tiap malam terbayang

Jiwaku terbang melayang

Terbawa rabung bidadari kahyangan

Duhai kasihku

Duhai sayangku

Merintih hatiku pagi dan petang


Ilahi,

Engkau menyeru kepadaku seraya katanya

hai insan, janganlah engkau mengeluh

hai insan janganlah engkau merintih


Jawabku Ya Ilahi,

Bukan aku mengeluh dan juga merintih

Tak ada salahnya bukan…?

Jika diriku ini mengenang dirinya seorang.


Oh…kehampaan jiwaku

Pikirku melayang ingat dirimu sayang

Duh kekasihku


Aku tak dapat melupakan dirimu walau sekejap

Bilakah engkau datang sayang

Tak mengapa hanya ada dalam bayangan


Sayang, tidakkah engkau rasakan betapa lara sukmaku

Hidupku merana, tersiksa dalam belaian asmara


Sayang, aku tak kuat lagi menanggung beban ini

Aku tak tahan menerima derita ini

Terlebih kurasakan disaat lepas senja

Remang kegelapan melingkari jiwaku

Dingin merebak menutupi tubuhku


Duh sayang, cinta terkadang terbang

Membawa rindu nan menderu

Bak suara langkah serdadu


Sayang, kuingin menemuimu

Tuk bercerita

Bercanda

Bercumbu

Melepas rindu

Yang dipandu

Terpadu.


Sayang,

Engkau telah datang

Melunasi hutang

Asmara di ladang

Masuk gudang

Alangkah nikmatnya

Dunia yang kita rasakan

Seraya ada dalam alam syurga

Keindahan bercumbu kasih mesra

Kuraih dirimu dalam pelukan

Kau balas dengan cium kasihmu

Kau beri salam seribu cinta kasih nan abadi

Kubalas alunan cium mesra sejuta kasih sayang


Kasih,

Engkau telah manyatu

Dalam kenyataan yang tidak

Engkau mendua

Dalam satu kerinduan

Engkau memberi yang tidak

Engkau meminta yang tak ada

Engkau bergayut pada tepi cita asa

Engkau merajuk dipersimpangan kasih sayang

Engkau merana dalam buaian cinta

Engkau tersiksa dibara asmara


Sayang,

Tak ada kata dan cita yang tapat tuk kita

Kecuali pasrah dan menyerah pada kehendak ilahi

Kita sepakat untuk tidak saling melukai

Kita sepakat untuk saling menghormati

Kita sepakat untuk saling menjaga

Kita sepakat untuk saling berbagi rasa dalam suka dan duka


Akhirnya,

Kita sepakat tuk bertemu kelak di syurga

Tanpa dunia yang tak bersahabat

Hanya menunggu ridho Ilahi.


Jakarta, Juni - Agustus 1999

MENELUSURI KEHIDUPAN

MENELUSURI KEHIDUPAN

Oleh CMH Ibrahim
Hidup dan mati itu apa…?

Setiap suatu yang hidup terlibat kehidupan

Hidup menuju mati meniti kehidupan

Yang dikata hidup ialah mati

Yang dirasa mati itulah yang hidup

Mana yang berwujud hidup maupun mati…?

Aku dikatakan yang hidup, akulah yang mati

Aku disebut mati, hakikatnya dirikulah yang hidup

Apakah setiap yang hidup menelusuri kematian dalam hidup…?

Yang merasa hidup dialah mati

Yang dirasa mati ialah hidup

Rasa ada dialah tidak

Dirasa tidak itu ada

Benarkah hidup kehidupan mati kematian

ada keadaan tidak ketidak adaan

dalam masa hidup

waktu mati

rasa ada

tidak…!

Mati fatamorgana kehidupan

Hidup bayangan kematian

Tidak yang hidup

Tidak yang mati

Tidak yang ada

Tidak yang tidak

Hu Hu Hu Hu Hu Hu Hu

Allah Allah Allahu Muhith

RINTIHAN MUNAJAT

Rintihan Munajat

Oleh CMH Ibrahim
Ilahi, aku hamba yang fakir di dalam kekayaanku maka bagaimana tidak akan merasakan kefakiran dalam kefakiranku.


Ilahi, aku ini hamba yang bodoh dalam ilmu pengetahuanku ini, maka bagaimana takkan lebih bodoh lagi dalam hal ihwal yang aku masih bodoh.


Ilahi, sesungguhnya dalam perubahan-perubahan aturan-Mu dan cepat tibanya takdir-Mu, keduanya ini telah menahan para hamba-Mu yang arif untuk tenang pada pemberian atau patah harapan daripada-Mu, sebab bala’ dan ujian. Karena bagi orang yang arif tidak merasa tenang, senang jika mendapat pemberian kurnia apa saja dari Allah, sebab mereka yakin bahwa semua itu akan hilang lenyap dan tidak akan kekal, demikian bila menderita bala’ dan ujian, walau bagaimanapun beratnya mereka tidak patah harapan dari rahmat karunia Allah yang akan menggantikan suasana itu dengan sebaliknya.


Ilahi, daripadaku pasti akan terjadi apa yang layak dengan sifat kerendahan, kekurangan dan kebodohanku, dan daripada-Mu ya Allah pasti akan terbit segala hal yang layak dengan kemulyaan dan kebesaran-Mu.


Ilahi, Engkau telah menyebut diri-Mu dengan sifat belas kasih terhadap diriku sejak sebelum adanya kelemahanku ini, apakah kini Engkau akan tolak diriku dari kedua sifat-Mu itu, setelah nyata adanya kelemahan, kekurangan dan kebutuhanku ini…?


Ilahi, jika timbul dariku amal kebaikan, maka itu semata-mata karena kurnia-Mu Tuhan, dan Engkau yang berhak untuk menuntut kepadaku, sebaliknya jika terjadi kejahatan dariku, maka itu semata-mata karena keadilan-Mu ya Allah, dan Engkau tetap berhak menghukum atas kejahatanku ini.


Ilahi, bagaimana Engkau kembalikan padaku untuk mengurusi diriku, padahal Engkau pula yang telah menjamin urusanku, dan bagaimana aku akan hina padahal Engkau pula yang menolongku, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkau pula yang mengasihi diriku.


Ilahi, inilah aku mendekat pada-Mu dengan perantara kefakiranku kepada-Mu, dan bagaimana aku akan dapat berperantara kepada-Mu dengan sesuatu yang mustahil akan dapat sampai kepada-Mu. Bagaimana aku akan menyampaikan kepada-Mu hal keadaanku, padahal tidak tersembunyi daripada-Mu. Bagaimana akan saya jelaskan pada-Mu atau bagaimana akan kecewa garapanku, padahal telah datang menghadap kepada-Mu, atau bagaimana tidak akan menjadi baik keadaanku, sedang ia berasal daripada-Mu dan kembali pula kepada-Mu.


Ilahi, alankah besar lunak-Mu terhadap diriku, padahal aku sangat dungu, juga alangkah besar rahmat-Mu kepadaku disamping sangat jelek dan buruk perbuatanku.


Ilahi, alangkah dekat diri-Mu padaku, tetapi alangkah jauh diriku daripada-Mu.

Ilahi, cinta kasih-Mu yang Engkau taburkan kepadaku, apakah yang menjadi tirai diriku tuk berjumpa dan bercumbu dengan-Mu…?


Ilahi, aku telah mengerti dengan perubahan keadaan dan pergantian-pergantian masa, bahwa tujuan-Mu padaku untuk memperkenalkan kekuasaan-Mu kepadaku dalam segala keadaan dan masa sehingga aku tidak lupa pada-Mu dalam sesuatu apapun.


Ilahi, setiap mulutku ditutup oleh sebab aneka dosaku, maka terbuka mulutku oleh karena melihat kemurahan-Mu yang tak terhingga. Juga setiap aku berputus asa untuk mendapat rahmat-Mu karena sifat-sifat kerendahanku, maka dapat membuka harapanku bila melihat pemberian-pemberian kurnia-Mu.


Ilahi, seorang dalam semua kebaikannya masih banyak kekurangan dan kesalahanya, maka bagaimanakah tidak akan menjadi kesalahan-kesalahan itu sebagai dosa. Dan orang yang semua ilmu dan pengertiannya itu hanya pengakuan belaka, maka bagaimana tidak akan menjadi semua pengakuannya itu kepalsuan belaka.


Ilahi, hukum putusan-Mu yang pasti terlaksana dan kehendak-Mu yang memaksa, kedua itu tidak memberi kesempatan bagi orang yang pandai untuk berkata-kata atau orang yang mempunyai kesaktian untuk melaksanakan kesaktiannya.


Ilahi, berapa banyak taat yang telah aku lakukan dan keadaan yang telah saya perbaiki, tiba-tiba harapanku kepada-Nya digagalkan oleh keadilan-Mu, bahkan aku telah digeserkan oleh kurnia-Mu daripada bergantung nasib kepad amal perbuatan lahir dan batin.


Ilahi, Engkau telah mengetahui meskipun amal perbuatan taat itu tidak terus menerus dalam praktek, maka tetap terus dalam perasaan cinta dan niatku pada amal perbuatan itu.


Ilahi, bagaimana aku akan niat padahal Engkaulah yang menentukan dan bagaimana aku tidak bersungguh-sungguh untuk mengerjakannya, sedang Engkau yang menyuruhnya.


Ilahi, bagaimana dapat dijadikan dalil untuk menunjukkan pada-Mu, sesuatu yang dalam wujudnya berhajat kepada-Mu. Apakah ada sesuatu yang lebih terang daripada-Mu, sehingga ia dapat menjelaskan Engkau. Bilakah Engkau ghaib sehingga dibutuhkan petunjuk yang dapat menunjukkan pada-Mu dan bilakah Engkau jauh sehingga alam ini dapat mendekatkan dan menyampaikan pada-Mu.

Ilahi, sungguh buta mata yang tidak dapat melihat pengawasan-Mu terhadap diriku dan sungguh rugi dagangan seorang hamba yang tidak mendapat bagian dari rasa cinta kepada-Mu.


Ilahi, Engkau menuruh aku kembali memperhatikan alam benda ini, karena itu kembalikanlah aku kepadanya dengan diliputi oleh selubung cahaya dan petunjuk matahati, sehingga aku dapat kembali kepada-Mu dari alam ini, sebagaimana ketika masuk kedalamnya terpelihara hatiku dan perasaanku dari gangguannya, merasa enggan hati untuk bersandar kepadanya sungguh Engkau atas segala sesuatu maha kuasa.


Ilahi, inilah kehinaanku nyata didepan-Mu dan inilah keadaanku tidak tersembunyi pada-Mu, daripada-Mu aku mohon supaya dapat sampai kepada-Mu. Dengan Engkau mecari dalil kepada-Mu. Maka berilah kepadaku hidayah dengan nur cahaya-Mu untuk sampai kepada-Mu dan tegakkanlah aku dalam kesungguhan pengabdianku dihadapan-Mu.


Ilahi, ajarkan kepadku dari ilmu yang langsung dan masih tersembunyi dalam perbendaharaan-Mu dan peliharalah aku dengan rahasia nama-Mu yang tetap terpelihara.


Ilahi, berilah kepadaku tingkat hakikat orang-orang muwarrabin dan jalankanlah aku di jalanan orang-orang yang Engkau kasihi yang tertarik langsung kepada-Mu.

Ilahi, puaskanlah aku dengan aturan-Mu daripada aturanku sendiri dan dengan pilihan-Mu daripada pilihanku sendiri dan dudukkanlah aku ditempat-tempat kebutuhanku yang sungguh-sungguh, ingatkanlah aku pada hajat kebutuhanku yang sangat kepada-Mu agar tidak melupakan-Mu.


Ilahi, keluarkanlah aku dari kerendahan diriku dan bersihkanlah aku dari keraguan dan syirik sebelum masuk kelobang kuburku. Lepaskan dan bebaskan dari tawanan hawa nafsu serta mohon keyakinan yang dapat menghilangkan segala keraguan dan syirik. Hanya dengan Engkau aku minta bantuan, maka tolonglah aku dan hanya kepada-Mu aku menyerahkan diri, maka janganlah Engkau memberikan beban yang sangat berat kepadaku, karena hanya pada-Mu aku mohon, maka janganlah dikecewakan, dan pada kurnia-Mu aku berharap, maka jangan ditolak, dan kepada-Mu aku mendekat maka jangan Engkau jauhkan dan di pintu-Mu aku berdiri maka jangan kau usir.


Ilahi, maha suci keridoan-Mu itu akan tergantung pada sesuatu sebab daripada-Mu, maka bagaimana akan bersebab daripadaku. Sedang Engkau Dzat yang terkaya daripada sampainya sesuatu kemanfaatan dari diri-Mu sendiri, maka bagaimana akan mungkin membutuhkan sesuatu daripadaku, padahal akulah hamba ciptaan-Mu ya Allah.


Ilahi, sesungguhnya putusan dan takdir itu telah mengalahkan aku dan ikatan hawa nafsu syahwat telah menawan diriku maka jadilah Engkau ya Allah penolongku, sehingga menolong aku melawan hawa nafsu syahwat, dan menolong juga sahabatku terhadap musuh-musuh mereka, dan kayakanlah aku dengan kurnia-Mu sehingga merasa puas dan kaya dengan Engkau daripada minta-minta.


Ilahi, Engkaulah Dzat yang menerbitkan nur di dalam hati para wali-Mu, sehingga mereka mengenal pada-Mu dan mengesakan Engkau, dan Engkau pula yang menghilangkan kotoran dunia dari hati para pencinta-Mu, sehingga mereka tidak suka pada sesuatu selain-Mu, dan tidak bersandar kepad selain-Mu, Engkaulah yang menggembirakan hati mereka ketika mereka merasa jemu dari ssemua alam. Dan Engkau pula yang memberi hidayah kepada mereka, sehingga terang bagi mereka tanda-tanda jalan kebenaran. Apakah yang didapat oleh orang yang kehilangan Engkau dan apakah yang dirasakan kurang oleh orang yang telah mendapatkan Engkau. Sungguh kecewa orang yang puas dengan sesuatu selain-Mu dan sungguh rugi orang yang ingin berpindah daripada-Mu.


Ilahi, bagaimana akan diharapkan sesuatu selain Engkau padahal Engkau tidak pernah merubah kebiasaan pertolongan kebaikan-Mu, dan bagaimana akan diminta selain Engkau sedang Engkau tidak pernah merubah kebiasaan memberi kurnia. Ya Allah yang merasakan dan memberi rasa kepada kekasih-kekasih-Nya dengan lezat manisnya bermunajat, sehingga mereka selalu tegak diri di depan-Nya bersukaria, Engkau yang memakaikan pada para wali-Mu pakaian istimewa sehingga mereka berbangga dengan kemulyaan-Mu tanpa bersit takabur. Engkaulah Tuhan yang berdzikir sebelum orang-orang yang dzikir kepada-Mu dan Engkau pula yang mula-mula memberi bantuan kebaikan sebelum menghadapnya orang-orang ahli ibadah dan Engkaulah yang pemurah dengan pemberian-pemberian sebelum permintaan orang-orang yang minta dan Engkaulah yang maha memberi, kemudian terhadap apa yang telah Engkau berikan itu Engkau pinjam untuk dilipat gandakan dalam pembayarannya.


Ilahi, dekatkanlah aku kepada-Mu dengan rahmat-Mu supaya segera aku sapai kepada-Mu dan tariklah aku dengan kurnia-Mu sehingga aku menghadap kepada-Mu.


Ilahi, harapanku tidak putus dari pada-Mu meskipun aku telah berbuat dosa maksiat, demikian pula rasa takutku kepada-Mu tidak hilang meskipun aku telah berbuat taat kepada-Mu.


Ilahi, alam benda ini telah mendorong aku untuk pergi kepada-Mu dan pengetahuanku terhadap kemurahan-Mu itulah yang memberhentikan aku untuk berdiri di depan pintu-Mu. Sebab setiap aku berharap pada sesuatu dari alam ini, maka semuanya berkata: Tidak ada yang dapat diharapkan kecuali diri-Mu ya Allah.


Ilahi, bagaimana aku akan kecewa padahal Engkaulah harapanku atau bagaimana aku akan terhina padahal kepada-Mulah aku bersandar dan menyerahkan diri sepenuhnya bagaikan mayat dihadapan yang memandikannya.


Ilahi, bagaimana aku akan mulia padahal Engkau telah menempatkan aku dalam kehinaan, tetapi bagaimana aku tidak akan berbangga padahal kepada-Mulah aku dikenal dan bagaimana aku tidak akan miskin, sedang Engkau telah menempatkan aku dalam kemiskinan, tetapi bagaimana aku akan miskin padahal Engkau telah mencukupi aku dengan kemurahan-Mu.


Ilahi, Engkaulah tidak ada Tuhan kecuali Engkau, Engkau telah mengenalkan diri-Mu pada tiap-tiap sesuatu sehingga tiada sesuatu yang tidak mengenal kepada-Mu. Engkau pula yang mengenalkan diri kepadaku dalam segala sesuatu sehingga aku melihat Engkau jelas pada setiap sesuatu maka Engkaulah yang zahir pada tiap sesuatu.


Ilahi, Engkaulah Tuhan yang berkuasa dengan sifat rahman-Nya di atas Arsy, sehingga Arsy itu lenyap dalam rahmannya Allah, sebagaimana alam-alam yang lain lenyap dalam arsyullah. Engkau yang telah menghapuskan dan melenyapkan alam dengan alam dan melenyapkan arsy dengan kepungan nur yang meliputinya dari sifat rahmannya Allah.


Ilahi, yang telah berdinding di balik pagar kemulyaan-Nya sehingga tidak dapat dicapai oleh pandangan mata. Ya Allah yang telah menjelma dalam kesempurnaan keindahan-Nya sehingga nyatalah bukti kebesaran-Nya dalam hati dan perasaan. Ya Allah, sebagaimana Engkau akan tersembunyi padahal Engkaulah yang sangat zahir dan bagaimana Engkau akan gaib padahal Engkaulah pengawas yang tetap hadir. Semoga Allah yang memberi taufiq dan kepada-Nyalah aku berharap bantuan pertolongan…Amin…!

SERPIH HIDUP

SERPIH HIDUP

Oleh CMH Ibrahim

Ilahi

Kau seru aku

Kau sapa aku

Kau belai aku

Kau manjakan aku


Ilahi

Pertemuanku dengan yang kukenal membuat pikirku kikir

Deru khayal akalku tuk niti titian ulang nan dilarang seorang

Rintihan jiwa menggapai nun jauh disana tak terbayang diseberang

Derai air mata hati bersimbah dipangkuan munajat tuk menuai derajat

Ilam-ilam sembah ruhku bergayut pada takdir serpih hidup tak urung sepi


Ilahi

Pada siapa aku merindu rasaku nan sahdu

Kemana aku harus mengadu rasa racun atau madu

Pikirku tersedu dalam jiwa yang dimadu

Tersiksa akalku

Merana jiwaku

Tersayat hatiku

Terbuang dayaku


Ilahi

Kau perlihatkan kehidupanku

Kau gambarkan perlakuanku

Kau bentuk alur ceritaku

Kau tuai rasa cintaku

Kau raih hajatku

Kau tutup aibku


Oh… Ilahi

Dimana aku harus berpijak

Kaki kananku napak dimasa lalu

Kaki kiriku diam dizaman kini

Tangan kananku menggapai kerinduan silam

Tangan kiriku menggenggam masa depan

Hidungku mencium semerbak aroma bidadari

Mataku melihat liuk gemulai tarian setan

Ku berkata

Dimana aku

Siapa aku

Kau…

Aku…

Kelu lisanku tuk jawab rasa ada…!


Sukabumi, 28 Mei 1999 16:29

SAMUDRA KEHENDAK

Samudra Kehendak

CMH.Ibrahim
Gemuruh ombak kehendak memekakkan gendang telinga hati

gemuruh ombak kehendak menerpa kornea mata hati

gemuruh ombak kehendak menggulung detak hati

gemuruh ombak kehendak menghanyutkan jubah hati

gemuruh ombak kehendak menelan perbendaharaan hati

gemuruh ombak kehendak

gemuruh kehendak

gemuruh ombak

gemuruh kehendak

gemuruh ombak kehendak

Kehendak badai gelombang

kehendak ombak angan – angan

kehendak buih menyatu dalam wujud

kehendak urai mengurai perwujudan samudra

kehendak dalam ragam kehendak satu wujud zat air


Hai samudra kehendak

Hai gelombang kehendak

Hai badai kehendak

Hai buih kehendak

Hai ragam wujud kehendak

Menyatu dalam arti esa

Satu wujud kehendak !

Hai yang tidak punya kehendak, engkau tidak berbuat juga tidak memiliki nama apalagi sifat yang berwujud zat

Engkau hanya cermin kesempurnaan kehendakku

Akulah zat air yang menjadi perwujudan otoriter kehendakku … !


Ilahi ! Gemuruh kehendak akidah menghanyutkan jubah kehambaanku

gemuruh kehendak hati mengukir asma-Mu, gemuruh kehendak jiwa menguliti batang pohon syari’atku, gemuruh kehendak akal merobek tauhidku, gemuruh kehendak indera menyelimuti pancaran nur imanku.


Ilahi ! Aku harus berpijak dimana ?

Manakala kehendakku sirna dibawah nur kehendak-Mu, rusaklah setiap amal ibadahku !Tatkala kehendak-Mu lenyap tertelan cahaya kehendakku, keruhlah air motivasi pengabdianku ! Pada saat kehendakku diliputi kehendak-Mu, jadilah ghulul akidahku !

Disaat kehendakku tak terbatas dengan kehendak-Mu,

mencuat keyakinan syirik dalam Qalbuku.


Ilahi ! Aku berserah dipijakan kehendak-Mu yang menjadi perwujudan kehendak-Mu. Akulah yang faqir kehendak bahkan tidak punya kehendak itupun aku faqir !

GELORA RASA

GELORA RASA

Oleh Cmh. Ibrahim
Ya Allah … !

Taburan maghfirah bak semerbak

aroma melati kelebat

Hu Allah

Dirasa dalam rasa esa

Putih hitam biru merah kuning asa

Terasa delima hati jatuh di lembah jiwa

Merana pada lautan warna

Gemerlap pantulan sinar berpadu satu

di wujud api ada kesemua unsur

nama sifat zat berbuat tak bersatu

dalam satu zat merasa yang dirasa

jua rasa esa bergerak membuat yang dibuat

diri dalam keadaan sembah untuk menyembah

yang disembah pada wujud sembah esa.


Ilahi !

Dirgantara ruhaniahku muhith wujud Mu

Lautan jiwaku menguak maghfirah Mu

Daratan jasamaniahku tumbuh tanaman syari’at Mu

Kanzan Mukhfiyah mahligai ruh Mu

Arsy Mustawa auditorium qadha qadar Mu

Ahdiyat singgasana Mu

Wahdiyat tempat peraduan Mu

Wahdat kendaraan tanazul Mu

Sifat Ma’ani hamparan permadani Mu

Busana Mu melekat di kaki nan kuat


Ilahi !

Tajalli Mu menghancur leburkan diriku

Daratan jasmaniku sirna tertelan air hayat Mu

Pegunungan jiwaku meledak berhamburan

Kawah akal fikirku meleleh

Lautan hatiku menggelegak

Dirgantara ruhku lenyap tak terhingga

Dimana aku pun pula Engkau. ?


Ya Allah !

Jangan Engkau tampakkan diri Mu di hadapanku

Niscaya aku cam Kau sebagai iblis sutra ungu

penghias panorama seirama bidadari menari

senandung alunan suara merdu selimut rindu

melekat erat terikat bilangan rakaat.

DOAMU KALAMKU

DOAMU KALAMKU
Oleh Cmh. Ibrahim
Ilahi!

Sungguhpun aku tahu dengan Mu

kekuasaan Mu

nan meliputi langit dan bumi Mu

bahkan setiap makhluk Mu

kehendak Mu

tak terhalang oleh sesuatu Mu

termasuk kesesatan setiap hamba Mu

nan terlena dipangkuan dunia tipu daya Mu


Ilahi!

Rasa maluku

menyelimuti bahtera jiwaku

tuk meminta petunjuk untukku

dengan pendikteanku

tanpa melihat kehendak Mu padaku

nan tak bergeming dengan pintaku

yakinku

pandang Mu melihat kehendakku

termasuk setiap makhluk di sekelilingku

marahku

gaung kataku

tak tercukupi duniaku

hardik ajakku

hai tuhan mari perang dengan ku

mengapa kau tak bergeming apa ajakku

menengok kehendak wujudmu di alamku

ternyata kau telah mati dengan syuhudku

oh tuhanku kini kaku

hai Nafsu Ammarah jiwaku

kehendakmu beku

atas hidayah Tuhan Yang Punya daku

terlepas kehendakku

bernaung pada kehendak Mu

lenyap ikhtiarku

terganti dengan ikhtiar Mu

kuberdoa dalam munajat

“HANYA PADAMU KAMI MENYEMBAH DAN HANYA PADAMU PULA KAMI MEMINTA PERTOLONGAN BERILAH KAMI PETUNJUK KE JALAN YANG LURUS.”


Pandangku Kau tersenyum

mendengar ucap kata doaku

bisik Mu lembut

masuk di lubuk hati sirku

DOAMU KALAMKU

bunga hatiku semerbak aroma

menghiasi disetiap gerak organ jasmani

kutersenyum bila ingat

bisik kalam Mu

nan menegarkan liku hidupku.