Ku tatap rembulan
Ku tak kuat terpa terik matahari
Ku pandang lautan nan tak bertepi
Ku tak tahan hempasan gelombang ombak
Ku lihat panorama permai
Ku tak bisa mendaki gunung
Disaat kubergelora denganmu
Dimana kumemeluk dirimu
Entah siapa yang ada dalam tidak
Entah bagaimana tidak tapi ada
Harus kemana kucari kelembutan jiwa nan abadi
Rinduku pada kelembutan dan kesejukan
Jiwaku terasa gersang dan gelisah tanpa dirimu sayang
Hanya ada padamu harapanku
Kan kuserahkan hanya untukmu seorang
Semua yang ada padaku adalah milikmu
Mari kita raih cita-cita suci yang menjadi impian
Doaku, pertemukan diriku denganmu
Dalam nuansa keabadian lahir batin
Rasanya sudah lama tak jumpa
Walau baru kemaren bertemu
Rindu hati padanya
Duhai kasihku
Duhai sayangku
Cintaku hanya padamu
Tiap hari kukenang
Tiap malam terbayang
Jiwaku terbang melayang
Terbawa rabung bidadari kahyangan
Duhai kasihku
Duhai sayangku
Merintih hatiku pagi dan petang
Ilahi,
Engkau menyeru kepadaku seraya katanya
hai insan, janganlah engkau mengeluh
hai insan janganlah engkau merintih
Jawabku Ya Ilahi,
Bukan aku mengeluh dan juga merintih
Tak ada salahnya bukan…?
Jika diriku ini mengenang dirinya seorang.
Oh…kehampaan jiwaku
Pikirku melayang ingat dirimu sayang
Duh kekasihku
Aku tak dapat melupakan dirimu walau sekejap
Bilakah engkau datang sayang
Tak mengapa hanya ada dalam bayangan
Sayang, tidakkah engkau rasakan betapa lara sukmaku
Hidupku merana, tersiksa dalam belaian asmara
Sayang, aku tak kuat lagi menanggung beban ini
Aku tak tahan menerima derita ini
Terlebih kurasakan disaat lepas senja
Remang kegelapan melingkari jiwaku
Dingin merebak menutupi tubuhku
Duh sayang, cinta terkadang terbang
Membawa rindu nan menderu
Bak suara langkah serdadu
Sayang, kuingin menemuimu
Tuk bercerita
Bercanda
Bercumbu
Melepas rindu
Yang dipandu
Terpadu.
Sayang,
Engkau telah datang
Melunasi hutang
Asmara di ladang
Masuk gudang
Alangkah nikmatnya
Dunia yang kita rasakan
Seraya ada dalam alam syurga
Keindahan bercumbu kasih mesra
Kuraih dirimu dalam pelukan
Kau balas dengan cium kasihmu
Kau beri salam seribu cinta kasih nan abadi
Kubalas alunan cium mesra sejuta kasih sayang
Kasih,
Engkau telah manyatu
Dalam kenyataan yang tidak
Engkau mendua
Dalam satu kerinduan
Engkau memberi yang tidak
Engkau meminta yang tak ada
Engkau bergayut pada tepi cita asa
Engkau merajuk dipersimpangan kasih sayang
Engkau merana dalam buaian cinta
Engkau tersiksa dibara asmara
Sayang,
Tak ada kata dan cita yang tapat tuk kita
Kecuali pasrah dan menyerah pada kehendak ilahi
Kita sepakat untuk tidak saling melukai
Kita sepakat untuk saling menghormati
Kita sepakat untuk saling menjaga
Kita sepakat untuk saling berbagi rasa dalam suka dan duka
Akhirnya,
Kita sepakat tuk bertemu kelak di syurga
Tanpa dunia yang tak bersahabat
Hanya menunggu ridho Ilahi.
Jakarta, Juni - Agustus 1999
Tidak ada komentar:
Posting Komentar